Kamis, 18 April 2013

PENGAKHIRAN TANGGAP DARURAT BANJIR SIBERUT

Muara Siberut (17/4), Terkait pelaksanaan Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir yang terjadi di Siberut yang pelaksanaannya oleh Bapak Bupati dilaksanakan selama 10 hari dimulai tanggal 08 April 2013 sampai dengan 17 April 2013 pada malam hari ini tanggal 17 April 2013 di Posko Utama Kantor Lurah Muara Siberut dilakukan rapat evaluasi dan sekaligus dilaksanakan penutupan. Rapat tersebut dihadiri oleh Bapak Wakil Bupati Rijel Samaloisa, Ibu Seminar Siritoitet - Staf Ahli Kantor Bupati Kepulauan Mentawai, Paulinus Sabelp - Kadinsos Nakertrans serta Tim Pusdalops PB BPBD Provinsi Sumatera Barat, para Muspika Kecamatan Siberut Selatan antara lain Danramil, Danlanal, Kapolsek, Kepala Polhut, Dinkes, Kepala Camat Siberut Selatan dan Kepala Desa Muara Siberut serta relawan.

Hatisama Hura, SP selaku Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kepulauan Mentawai yang dipercayakan oleh Bapak Bupati Kepulauan Mentawai dalam upaya penanganan darurat menjelaskan dalam pembukaan rapat ini bahwa dalam pelaksanaan Operasi Tanggap Darurat Banjir Siberut ditetapkan jumlah keluarga yang terkena dampak sebanyak 1.939 KK yang terdiri dari : 
  1. Kecamatan Siberut Selatan sebanyak 548 KK, 
  2. Kecamatan Siberut Utara sebanyak 808 KK, 
  3. Kecamatan Siberut Barat 145 KK, 
  4. Kecamatan Siberut Baratdaya sebanyak 204 KK, dan 
  5. Kecamatan Siberut Tengah sebanyak 234

Jumlah rumah masyarakat yang terkena dampak untuk kondisi rusak berat sebanyak 17 rumah dalam kondisi hanyut, berada di kecamatan :
  1. Kecamatan Siberut Utara sebanyak 11 unit
  2. Kecamatan Siberut Baratdaya sebanyak 6 unit
Bapak Hatisama Hura juga menjelaskan "Selama pelaksanaan Tanggap Darurat telah dilakukan secara bersama-sama yang di dukung oleh para Muspika dalam upaya pembersihan dan perbaikan darurat rumah, sarana pendidikan, sarana ibadah, dan kantor, pembersihan jalan umum, perbaikan darurat jembatan dan juga pemberian bantuan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang terkena dampak pada 5 kecamatan. Namun demikian Tim kita masih belum melakukan penanganan di wilayah desa Sagalubbek Kecamatan Siberut Baratdaya yang selain dikarenakan faktor cuaca yang kurang mendukung juga dikarenakan menipisnya logistik yang berada di Posko Utama serta pendanaan transportasi ke wilayah tersebut. Selain itu rencananya akan dilakukan pembagian seragam sekolah bagi pelajar SD di 5 kecamatan namun menunggu hasil pendataan dari Tim Dinas Pendidikan masing-masing.

Rapat Penutupan Pelaksanaan Tanggap Darurat Banjir Siberut (Muara Siberut 17/4/2013)
Kemudian Bapak Wakil Bupati dalam rapat membuka pidatonya bahwa pelaksanaan Operasi Tanggap Darurat dengan Komandan Tanggap Darurat oleh Bapak Elisa Siriparang Kalaksa BPBD Kepulauan Mentawai yang pada pelaksanaan Operasi Tanggap Daruratnya dipimpin langsung oleh Hatisama Hura, telah dilaksanakan dengan cukup baik dan mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat langsung serta memberikan dukungan dan bantuannya. 

Turut dijelaskan juga bahwa Pemerintah Kepulauan Mentawai masih memiliki kendala atau kekurangan dalam hal bidang komunikasi dalam upaya pemberian pelaporan dan data, serta terhambatnya pemberian bantuan logistik yang dikarenakan kurangnya kebutuhan logistik yang berada Pemerintah Kepulauan Mentawai, dan juga belum ditetapkannya pembentukan Tim Taruna Siaga Bencana.  Besok Wakil Bupati beserta rombongan akan melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan Tim supaya dibagi untuk melakukan peninjauan ke wilayah dusun Sirisurak dan dusun Simoilaklak desa Saibi Kecamatan Siberut Tengah dan Tim lainnya diupayakan untuk menuju Siberut Baratdaya desa Sagalubbek untuk melakukan verifikasi dan nantinya  akan didistribusikan bantuan.

Setelah diadakan tanya jawab, rapat kemudian ditutup pada pukul 22.30 wib.

Rabu, 10 April 2013

DISTRIBUSI BANTUAN DARI PROVINSI DIBERANGKATKAN BESOK

Padang (10/4), Pada sore hari ini jajaran instansi Sumatera Barat yang terdiri dari BPBD Sumatera Barat, Dinas Sosial Sumatera Barat, Dinas Kesehatan Sumatera Barat dan PMI Sumatera Barat masing-masing telah mempersiapkan kebutuhan logistik yang diperuntukkan bagi korban bencana alam banjir gelombang pasang yang terjadi di 4 kecamatan yaitu ; Siberut Utara, Siberut Selatan, Siberut Tengah, dan Siberut Barat Daya di Kepulauan Mentawai. 

Ir. Ade Edward selaku Kabid. Kedaruratan menjelaskan bahwa kami mengalami keterbatasan dalam hal alat transportasi untuk menuju lokasi. Distribusi bantuan tersebut sedikit mengalami keterlambatan dikarena alat transportasi yang dipergunakan untuk menuju lokasi tersebut hanya bisa menggunakan alat transportasi umum melalui jalur laut, dan jadwal keberangkatan kapal satu-satunya adalah pada hari Kamis besok dengan menggunakan Kapal Ambu-Ambu. Jadi keberangkatan akan dikerahkan dari masing-masing instansi adalah besok hari dengan membawa logistik bantuan masing-masing berupa :
  

1 BPBD PROV. SUMBAR Family Kit 200 box
    Food Ware 100 box
    Matras 100 lbr
    Terpal 10 lbr
    Schol Kit 50 box
2 PMI SUMBAR Family Kid  100 box
    Baskom Of Family 100 pcs
    Kelambu 100 pcs
    Terpal Ulir 100 lbr
    Hygen Kit 100 Unit
    Pakaian Layak Pakai 33 pcs
3 DINAS SOSIAL PROV. SUMBAR Tenda Gantung 500 lbr
    Matras 500 lbr
    Kain Sarung 500 pcs
    Kain Batik Panjang 500 pcs
    Kaos Kerah Dewasa 500 pcs
    Daster Dewasa 500 pcs
    Seragam SD Laki-laki 1.000 stel
    Seragam SD Perempuan 1.000 stel
    Sarden 14.160 klg
    Mie Instant 20.000 bks
4 DINAS KESEHATAN PROV. SUMBAR Makanan Pengganti ASI 20 box
    Kaporit 5 klg
    Larutan Penjernih Air Cepat 3 box
    Kotrimoxzole 10 box
    Antasid 10 box

Hari ini seluruh logistik bantuan telah standby di instansi dengan truk masing-masing dan siap berangkat pada esok harinya menuju Siberut di Posko Muara Siberut.

Persiapan Distribusi Bantuan dari BPBD Prov. Sumbar



Persiapan Distribusi Bantuan dari Dinas Sosial Prov. Sumbar



Persiapan Distribusi Bantuan dari PMI Sumbar





Selasa, 09 April 2013

LAPORAN BUPATI MENTAWAI TERKAIT BANJIR GELOMBANG PASANG

Tim BPBD Mentawai saat persiapan keberangkatan menuju Siberut (7/4)
Padang (9/04), Kejadian banjir akibat gelombang pasang terjadi pada hari Jum'at tanggal 5 April 2013 yang sempat menimbulkan banjir dan menggenangi rumah-rumah penduduk di wilayah 4 Kecamatan di Siberut Kepulauan Mentawai. Akibat banjir tersebut mengakibatkan beberapa rumah hanyut dan mengalami kerusakan juga beberapa fasilitas umum tergenangi oleh banjir. Sampai berita ini dibuat tidak didapat korban jiwa pada 4 kecamatan tersebut. Ketinggian air bervariasi antara ½ meter hingga menggenangi sampai atap rumah.  

Menurut Bapak Bupati Mentawai Yudhas Sibaggalet yang berhasil memberi keterangan pada tanggal 8 April 2013 kemarin, Kerusakan Rumah Masyarakat terdapat di wilayah:  
  1. 10 (sepuluh) unit rumah Rusak Berat/ Hanyut di desa Mongan Poula ,  
  2. 1 (satu) unit rumah Rusak Berat di desa Srilanggai
Fasilitas Umum terendam : 
  1. 3 (tiga) unit Sekolah Dasar
  2. 2 (dua) unit Puskesmas Pembantu
Untuk pengungsian terdapat di 4 (empat) kecamatan yang terdampak :  
  1. Kecamatan Siberut Selatan : Desa Puro 127 kk, Desa Maileppet 35 kk , Desa Muntei 298 kk. 
  2. Kecamatan Siberut Utara : Desa Mongan Poula 300 kk, Desa Srilanggai 200 kk, Desa Sotboya 198 kk, Desa Nangnang 22 kk. 
  3. Kecamatan Siberut Tengah : Desa Saibi 89 kk. 
  4. Kecamatan Siberut Barat Daya : Desa Peipei 46 kk. 
Total Pengungsi diperkirakan berjumlah 1.315 kk, yaitu kurang lebih 7.000 jiwa.


Tindak Lanjut dan Situasi : 
  • Aparat Kecamatan bersama TNI dan POLRI beserta tokoh masyarakat dan pemuda, telah langsung mengungsikan para korban ketempat yang lebih aman seperti ke Gereja, rumah penduduk / family dan Balai Pertemuan di tempat yang lebih tinggi.
  • Petugas telah membagikan stok pangan yang tersedia di Kecamatan.
  • Mengirim Tim BPBD Mentawai yang dipimpin oleh Bupati dan Ketua DPRD ke lokasi bencana dari Ibukota Kabupaten Tua Pejat yang di dukung oleh Personil dan Logistik yang tersedia di Tua Pejat. 
  • Telah melaksanakan Rakor Tanggap Darurat di Muara Siberut Kecamatan Siberut Selatan dan menetapkan keadaan Darurat Bencana dengan masa Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung sejak 6 April 2013. 
  • Mengaktifkan Posko Tanggap Darurat di Muara Siberut dan menetapkan organisasi Tanggap Darurat.
Tim meninggalkan Tua Pejat menuju lokasi Banjir di Siberut dgn dukungan personil berjumlah 20 orang (7/4)

Kendala yang dihadapi oleh Tim saat ini dalam upaya pelaksanaan Operasi Tanggap Darurat adalah : 
  • Komunikasi dari lokasi bencana ke Posko Tanggap Darurat di Muara Siberut tidak tersedia.
  • Transportasi darat sebagian besar hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. 
  • Transportasi laut dari Padang – Posko Tanggap Darurat serta ke lokasi bencana terkendala oleh gelombang samudera yang hingga saat ini berketinggian mencapai maksimal 6 meter dari arah sebelah barat kepulauan Mentawai .
Bapak Bupati Mentawai juga mengharapkan kepada Pemerintah yang lebih tinggi, bahwa dengan adanya keterbatasan dalam melaksanakan proses Operasi Tanggap Darurat di wilayahnya  ”Mohon bantuan untuk kelancaran Operasi Tanggap Darurat tersebut”.

Minggu, 07 April 2013

Cuaca Sumatera Barat Kurang Kondusif

Padang (07/04), Sumatera Barat pada 3 hari terakhir ini mengalami cuaca yang kurang bersahabat. Hujan disertai tiupan angin kencang hingga terjadinya ketinggian gelombang hingga menyebabkan banjir ROB di daerah pinggir pantai. seperti halnya yang terjadi di Kepulauan Mentawai; banjir ROB menimpa kecamatan Siberut Utara di desa Mangonpalou yang menyebabkan masyarakat pinggir pantai yang diperkirakan berjumlah 400 kk dievakuasi oleh petugas ketempat ketinggian. Koordinasi susah dilakukan oleh BPBD Provinsi hingga saat ini, hal ini dikarenakan faktor cuaca yang buruk di wilayah Mentawai, terakhir kami memperoleh informasi pada hari ini yang bersumber dari anggota DPRD Kep. Mentawai begitu Bpk Ir. Ade Edward menuturkan. 

Kabid. Kedaruratan & Logistik BPBD Sumatera Barat kembali menjelaskan "Sejak 3 hari lalu sampai sekarang baik di Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat diterjang hujan lebat disertai badai dan gelombang samudera. Alhamdulillah dampak fisik ringan dan korban 2 jiwa luka ringan sudah ditangani dengan baik oleh BPBD Kabupaten/ Kota setempat. Tiga hari kedepan masih akan dihadapi hal yang lebih beresiko. 

Peringatan dini sudah disampaikan kepada BPBD Kabupaten/ Kota untuk diteruskan kepada camat dan masyarakat serta mensiagakan petugas beserta peralatan 24 jam. Sosialisasi melalui media Sumatera Barat sudah dilakukan".



Kamis, 04 April 2013

Prospek Cuaca dan Peringatan Dini, Sumatera Barat, 4 Apil 2013

Berdasarkan laporan BMKG melalui website BMKG, http://bmkg.go.id, prospek cuaca sepanjang bulan April 2013 Wilayah Sumatera Barat akan berpeluang diguyur hujan dengan Curah hujan sedang, dan Curah hujan tinggi berpeluang di Wilayah Sumatera Barat Bagian Tengah, meliputi Kota Padang, Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kota Payakumbuh, Kab. Agam, Kab. Solok, Kab. 50 Kota, Kab. Tanah Datar, serta Kab. Pasama dan Pasaman Barat bagian Selatan.
Curah hujan tinggi dapat mengakibatkan banjir dan longsor
 
 

Prospek cuaca tanggal 5-8 april 2013 umumnya berpeluang hujan ringan hingga sedang terutama sore dan malam hari. Waspadai hujan lebat beserta petir di wilayah pesisir Sumatera Barat, Sumatera Barat bagian Utara dan Selatan.

Peringatan dini gelombang Tinggi, gelombang pasang dan abrasi Tanggal 6 - 9 April 2013::
gelombang 2-4 meter berpeluang terjadi di Pesisir Barat Sumatera/Selat Mentawai, gelombang 3-6 meter berpeluang terjadi wilyah Kepulauan Mentawai bagian Barat, Selatan dan Samudera Hindia. 
Waspadai gelombang tinggi dapat membahayakan pelayaran dan dapat mengakibatkan gelombang pasang di wilayah pesisir dan meningkatnya potensi abrasi.
 

 
 Sumber : BMKG