Halaman Pusdalops PB Sumbar
Sabtu, 06 November 2010
Selasa, 26 Oktober 2010
Rabu, 13 Oktober 2010
Resiko Gempa Bumi Sumatera Barat
Pada hari Selasa tanggal 12 Oktober 2010, Staf Khusus Bidang Sosial dan Bantuan Bencana Kepresidenan Bpk. Andi Arif beserta Pakar ahli geologi dan tsunami al; Bpk. Danny Hilman, Bpk. Wahyu dan Bpk. Hamzah berkunjung ke Sumatera Barat dalam rangka Desiminasi Gempa Bumi dan Tsunami Propinsi Sumatera Barat yang diterima oleh Bapak Gubernur Sumatera Barat beserta jajaran. Beliau menyampaikan paparan mengenai bahaya gempa besar yang diprediksi akan terjadi di Mentawai/Sipora, kriteria gempa tersebut antara lain mengakibatkan permukaan pantai Siberut - Sipora akan terangkat sekitar 2 meter sedangkan daratan pesisir Padang akan turun 1,5 meter. Sementara permukaan pantai Kota Padang akan turun 1,5 meter.
Mengacu pada hasil penelitian selama ini, potensi tsunami di pantai Barat Mentawai diprediksi dapat mencapai ketinggian gelombang 15 meter, sedangkan di pantai timur Mentawai hanya mencapai 1 (satu) meter. Untuk kawasan pesisir barat Sumatera Barat, tsunaminya paling tinggi satu meter, namun akan merendam daratan hingga tiga kilometer dari pantai karena topografi daerah yang landai & rendah.
Dari hasil dadat pengukuran terkini, diperkirakan bidang yang belum mengeluarkan energi (seismic gap) berada di bawah pulau Siberut dan sebagian Sipora memiliki luas 100 kilometer x 400 meter.Bidang ini merupakan lokasi pusat gempabumi dimasa dating. Danny yakin gempa berkekuatan 8,9 SR dimasa datang akan terjadi meski tak bisa dipastikan kapan, namun potensinya makin nyata.
Para peneliti dapat memperkirakan kawasan/zona potensial pembangkit gempa dengan perkiraan magnitud secara lebih akurat untuk kurun wakut kedepan, namun tidak ada yang bisa menentukan kapan saat gempa akan terjadi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sejak tahun 1999, pengulangan itu sungguh akan terjadi karena masanya telah sampai pada periode pengulangannya. Untuk itu perlu diantisipasi bagaimana menyelamatkan sekitar 800 ribu lebih masyarakat yang bermukim dikawasan rawan gempa-tsunami di Sumatera Barat dari ancaman gempabumi-tsunami dimasa datang.
untuk melihat paparan yg telah disampaikan oleh Bpk. Danny hilman dapat didownload di Klik Disini
Upaya Pengurangan Resiko Bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Barat Bpk. Harmensyah menyampaikan, karena tingginya resiko bencana Provinsi Sumatera Barat, perlu upaya pengurangan resiko bencana meliputi :
- Penelitian/pemetaan/penetapan kebijakan bagi wilayah beresiko bencana
- Sosialisasi/pendidikan/pelatihan/gladi/simulasi tentang pengurangan resiko bencana bagi masyarakat & aparat
- Revisi tata ruang daerah menjadi tata ruang yang berbasis pertimbangan aspek kebencanaan
- Pembangunan kawasan & bangunan AMAN GEMPA sesuai dengan tingkat ancaman
- Pengembangan industri bahan bangunan & konstruksi berbasis teknologi terkini yang dapat menghasilkan produk berstandar SNI guna mendukung pembangunan yang AMAN GEMPA dengan biaya yang minimal (terjangkau)
- Pembangunan infrastruktur peringatan dini/penyelamatan/evakuasi
- Pembangunan, pengembangan & Pengujian berkala Sistim Peringatan Dini Bencana
- Pembangunan, pengembangan & Pengujian berkala Sistim Komunikasi Darurat Bencana
- Penyiapan sarana/prasarana/dana tanggap darurat/personil untuk pelaksanaan operasi tanggap darurat bencana
Selasa, 05 Oktober 2010
Protap TRC PB Sumatera Barat
Untuk itu perlu kegiatan pengkajian/penilaian cepat terhadap korban meninggal dunia, luka-luka, pengungsi, kerusakan perumahan/kantor/sarana ibadah/sarana pendidikan, sarana dan prasarana vital lainnya. Pada saat tanggap darurat bencana terdapat berbagai permasalahan antara lain waktu yang sangat singkat, kebutuhan yang mendesak dan berbagai kesulitan koordinasi antara lain yang disebabkan karena banyaknya institusi yang terlibat dalam penanganan darurat bencana, kompetisi dalam pengerahan sumberdaya, otonomi yang berlebihan dan ketidak percayaan kepada instansi pemerintah.
Hal ini perlu dilakukan koordinasi yang lebih intensif dalam rangka memperlancar penyelenggaraan penanganan darurat bencana. Sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditugaskan Tim Reaksi Cepat dari berbagai instansi/institusi yang bekerja berdasarkan Prosedur Tetap Tim Reaksi Cepat Provinsi Sumatera Barat.
Tentang TRC Penanggulangan Bencana Sumatera Barat selengkapnya, silahkan download di Klik Disini
Rabu, 21 April 2010
Software ini dapat berfungsi jika dikoneksikan dengan jaringan internet dengan tujuan untuk menginformasikan kejadian terakhir gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia secara real time. Software tersebut diprogram oleh Tim BMKG (Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) yang sengaja untuk dimiliki oleh khalayak umum.Silahkan di download Klik Disini
Senin, 12 April 2010
Pembentukan BPBD
Sementara itu tugas-tugas BPBD ada sembilan buah (Pasal 21 UU 24/2007), antara lain:
2. Menetapkan standardisasi serta kebutuhan penyelenggaraan PB berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
3. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana.
4. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana.
5. Melaksanakan penyelenggaraan PB pada wilayahnya.
6. Melaporkan penyelenggaraan PB kepada kepala daerah setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana.
7. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.
8. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
9. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
APA LANDASAN HUKUM PEMBENTUKAN BPBD?
BAGAIMANA CARA MEMBENTUK BPBD?
Tujuan Permendagri 46/2008 ini adalah untuk tertib administrasi dan standarisasi organisasi dan tata kerja BPBD. Tujuan Perka BNPB 3/2008 adalah untuk memberikan acuan bagi pemerintah daerah dalam membentuk BPBD dan mekanisme penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah.
Berdasarkan Pasal 2 Permendagri 46/2008, BPBD dibentuk di setiap provinsi dan BPBD dapat dibentuk di setiap kabupaten/kota. Pembentukan BPBD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota ditetapkan dengan Perda.
Untuk Pembentukan BPBD di tingkat kabupaten/kota dapat dilaksanakan berdasar Pasal 2 Permendagri 46/2008.
BAGAIMANA STRUKTUR BPBD?
1. Kepala pelaksana
2. Sekretariat Unsur Pelaksana
3. Bidang/seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan
4. Bidang/seksi Kedaruratan dan Logistik
5. Bidang/seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
Eselonisasi dan kepegawaian pada BPBD berdasar Permendagri 46/2008.
BAGAIMANA DENGAN PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAPORAN PB?
Pada Lampiran Perka BNPB 3/2008 Bab V juga mengatur mengenai pelaporan bantuan, antara lain:
1. Laporan penerimaan dan penyaluran bantuan yang berasal dari sumbangan masyarakat.
Kamis, 01 April 2010
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
Kejadian Galodo Kab. 50 Kota dan Kab. Pasaman Barat
Kejadian bencana Galodo antara lain :
1. Waktu dan Daerah Lokasi Kejadian
Informasi diterima pada pukul 11.30 WIB, kejadian terjadi pada tanggal 31 Maret 2010, di Suliki, Kec. Gunung Mas, Kab. 50 Kota.
2. Korban Jiwa dan Kerusakan
Korban yang diakibatkan bencana galodo tersebut tidak ada, kerugian atas kerusakan yang diakibatkan 3 rumah terkena longsor, 1 jembatan menuju jorong Nenan terputus, masyarakat sudah dievakuasi ke tempat yang aman, Galodo terjadi di dua (dua) titik antara lain Jorong Nenan, Jorong Labuah Aua, Suliki, Kab. 50 Kota.
3. Upaya yang Telah di Lakukan
Telah dilakukan evakuasi/diungsikan korban dari bencana tersebut ke lokasi rumah penduduk yang lebih aman dan mendirikan tenda-tenda pengungsian di sekitar lokasi kejadian, oleh masyarakat, Muspida dan Dinas Instansi terkait di Kabupaten 50 Kota.
B. Kabupaten Pasaman Barat
Kejadian bencana Banjir antara lain :
1. Waktu dan Daerah Lokasi Kejadian
Informasi diterima pada pukul 14.00 WIB, kejadian terjadi pada tanggal 01 April 2010, di nagari Aia Gadang, Kec. Pasaman.
2. Korban Jiwa dan Kerusakan
Korban yang diakibatkan bencana galodo tersebut tidak ada, kerugian atas kerusakan yang diakibatkan sedang dalam pendataan oleh Pemerintah Kab. Pasaman Barat, jalan sempat tidak dapat dilalui karena meluapnya air Batang Pasaman.
3. Upaya yang Telah di Lakukan
Telah dilakukan evakuasi/diungsikan korban dari bencana tersebut ke lokasi rumah penduduk yang lebih aman oleh masyarakat dan Dinas Instansi terkait di Kabupaten Pasaman Barat.
Rabu, 31 Maret 2010
Selasa, 30 Maret 2010
Longsor Padang Panjang
Kejadian diperkirakan pukul 16.00 wib saat kondisi cuaca curah hujan cukup tinggi diwilayah Kota Padang Panjang yang mengakibatkan beberapa titik longsor perbukitan di wilayah seputaran Cubadak Bungkuk hingga Bukit Berbunga ada yang menutupi badan jalan, antara lain :
A. Daerah dan lokasi kejadian
1. Wilayah antara Cubadak Bungkuk – Bukit Berbunga Kota Padang Panjang.
B. Upaya Yang dilakukan
1. Peninjauan dan evakuasi langsung oleh SAR setempat, Tagana Kota Padang Panjang dan Provinsi, Polresta Padang Panjang, Satkorlak Provinsi dan Dinas PU.
2. Pada pukul 16.46 wib Tim Tagana dan Satkorlak Provinsi yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekretariat Satkorlak PB Sumbar, Bapak Ir. Ade Edward, berhasil mengevakuasi sekitar 20 warga yang terdiri dari bayi, anak-anak dan para orang tua sebelum 4 menit terjadi longsoran di Cubadak Bungkuk.
C. Dampak yang ditimbulkan
1. Korban jiwa nihil.
2. 1 Jembatan putus lokasi 500 m sebelum Air Terjun Lembah Anai arah dari Padang
Jalan Padang - Bukittinggi via Lembah Anai saat ini telah bisa dilalui namun masih satu jalur dan diharapkan bagi pengendara untuk tetap waspada.
Wilayah ini memang menurut Bpk. Ir. Ade Edward (Ketua Sekretariat Satkorlak PB Sumbar dan Koordinator Pusdalops PB Sumbvar) memiliki potensi longsor dan banjir, karena banyak pemicu seperti; getaran gempa, getaran kereta api yg melintas dan terutama hujan lebat.
oleh karena itu Bapak Ir. Ade Edward menghimbau bagi Pengendara yang melintasi jalan tersebut, diharapkan memperhatikan cuaca, bila kondisi hujan lebat sebaiknya menunda perjalanan atau menunggu sampai hujan mereda dan mengamankan diri dititik aman yaitu ditempat yang agak lapang dan jauh dari perbukitan seperti di Pos Penjagaan Polisi setempat.
Videonya ingin download Klik Disini
Pergerakan Tanah
Berikut ini adalah Tabel Data mengenai prediksi pergerakan tanah yang terjadi di beberapa daerah Kabupaten/ Kota wilayah provinsi Sumatera Barat pada bulan Maret hingga 1 minggu kedepan yang mana telah disampaikan informasinya ke masing-masing daerah tersebut.
Data ini bersumber dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Silahkan di download Klik Disini
Peringatan Dini
PADA TANGGAL 30 MARET - 01 APRIL 2010
Adanya daerah tekanan rendah di Laut Arafura mempengaruhi terbentuknya daerah pumpunan/pertemuan angin yang memanjang di Laut Jawa hingga Maluku Tenggara. Kondisi ini meningkatkan aktifitas pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian Timur. Selain itu, faktor pemanasan berskala lokal yang ditandai dengan suhu udara yang tinggi antara pagi dan siang hari di beberapa wilayah Indonesia, mendukung bagi pertumbuhan awan Cumulonimbus yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang - lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah :
- Sumatera bagian Tengah dan Selatan
- Pesisir Barat Sumatera
- Kalimantan Timur bagian Selatan dan Timur
- Kalimantan Selatan
- Banten dan Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Jabodetabek
- Bali dan NTB
- Maluku Utara dan Tenggara
- Sulawesi bagian Tengah
- Papua bagian Utara dan Tengah
Jakarta, 29 Maret 2010
Bidang Peringatan Dini Cuaca
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Banjir Kabupaten Agam
Minggu, 28 Maret 2010
Kalender Kewaspadaan
Untuk mendapatkan kalender ini dengan kualitas gambar lebih bagus silahkan download di sini Kalender 2010
Waspada Cuaca Ekstrim Sumbar
Masyarakat Sumatera Barat terutama yang berada di lokasi "langganan" banjir saat ini diharapkan tetap waspada, sehubungan dengan cuaca ekstrim sampai sebulan kedepan, pemerintah tk.II saat ini siap siaga terhadap gejala tersebut. Seperti yang telah terjadi akhir-akhir ini dimana telah banyak kejadian bencana seperti longsor di Padang Pariaman dan banjir hampir ditiap kabupaten/ kota pada tanggal 23 hingga 25 Maret 2010.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatera Barat, Bapak Ir. Ade Edward mengatakan, banjir berpotensi karena hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan akan masih terjadi di Sumatera Barat sebulan ke depan.
"Ini perlu diwaspadai, warga di tempat-tempat yang biasa terkena banjir harus cepat antisipasi, kalau hujan lebih satu jam segera cari tempat aman," ujarnya.
Menurut Bapak Ade Edward, setidaknya ada dua tipe banjir di Sumatera Barat. Pertama tipe banjir pesisir untuk daerah yang dekat dengan pantai dan banjir daratan.
"Banjir pesisir itu lebih cepat surutnya, satu sampai dua jam setelah hujan berhenti langsung surut, atau paling lama enam jam setelah banjir langsung surut, seperti itulah yang terjadi di kawasan Lubuk Buaya, Padang,"
Sedangkan banjir daratan biasanya lebih lama surutnya. Banjir daratan, termasuk untuk lokasi di kawasan pantai timur Sumatera, misalnya di Jambi dan Riau. Di sana kalau banjir baru surut 2 sampai 3 minggu.
"Jadi kalau banjir di pesisir barat seperti Padang, Pariaman, dan Pesisirselatan, warga yang terkena banjir cukup naik atas atap rumah atau lantai dua, atau mengungsi ke rumah yang lebih tinggi, cukup tunggu banjir surut".
Meski begitu, banjir akan bisa lebih besar dan sedikit lama surutnya jika terjadi pada waktu pasang laut naik. Jika banjir terjadi di Kota Padang misalnya, saat terjadi pasang maka akibatnya bisa lebih tinggi dan lama.
"Banjir Kamis (25/3/2010 yang melanda Koto Tangah, Padang kemarin kebetulan sedang tidak waktu pasang, kalau seandainya terjadi pas waktu pasang banjir itu bisa lebih tinggi dan lebih lama," kata Beliau.
Pasang naik akan terjadi seminggu lagi, karena itu Beliau menyarankan warga lebih waspada jika hujan kembali lebat minggu depan. Apalagi banjir jika banjir datang saat Magrib atau malam ketika pergantian pasang.
Sejarah Singkat Pusdalops PB Provinsi Sumatera Barat
Pusdalops PB Provinsi Sumatera Barat adalah instansi Pemerintah yang didirikan sejak tahun 2008 dibawah naungan Badan Kesbang Pol & Linmas Provinsi Sumatera Barat. Instansi ini bertujuan sebagai pusat pengendalian operasi dan pengkoordinasian bencana terhadap instansi-instansi lain yang menangani kebencanaan baik ditingkat provinsi maupun ditingkat kabupaten/ kota di wilayah Sumatera Barat dan sekaligus mengumpulkan data kebencanaan yang sedang terjadi di suatu wilayah yang akan dilaporkan langsung kepada Gubernur dan dilanjutkan ke Pusat : MenkoKesra, Mendagri, Mensos, Menkes dan BNPB di Jakarta.
Personil Pusdalops PB Provinsi Sumatera Barat terdiri dari Koordinator (1 org)yaitu Bapak Ir. Ade Edward seorang ahli Geologi mitigasi dan kebencanaan, Manajer (15 orang), Operator (16 orang), yang direkrut dari berbagai Instansi Pemerintahan yang terkait, Operator terdiri dari PNS dari berbagai instansi terkait dan juga dari masing-masing relawan yang memiliki kemampuan dibidang kebencanaan.
Sarana dan Prasarana yang dimiliki Pusdalops PB Provinsi Sumatera Barat dari mulai berdiri selain bantuan dari pihak Perancis berupa peralatan komputerisasi juga dari BMKG dan peralatan-peralatan komunikasi frequensi UHF dan VHF, semakin hari peralatan tersebut bertambah seperti CCTV pemantau ketinggian air laut dan CCTV untuk monitoring ruang kerja dan juga seismograf gempa internasional dan juga lokal.saat ini sedang mengembangkan sistim peringatan dini (sirine) yang otomatis akan berbunyi jika ada ancaman tsunami, pengendaliannya langsung di Pusdalops PB Sumbar.insyaallah dalam waktu dekat sudah dapat terealisasi. Ferequensi Radio Pusdalops PB Sumbar untuk HF freq Canel. 11.4735 MHz dan Freq UHF/VHF canel. 162.975 MHz.