Sehubungan dengan musim libur
peringatan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1435 H yang bertepatan dengan Tahun 2014
Masehi, Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera
Barat menginformasikan kepada seluruh pihak terkait dan Masyarakat sebagai
berikut :
1.
Analisis Cuaca Juli dan
Agustus.
Berdasarkan
laporan dari Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG), Curah hujan Wilayah
Sumatera Barat pada bulan Juli umumnya pada kisaran 151 – 300 mm (sedang)
kecuali di kawasan Kota Pariaman- Kabupaten Padang Pariaman bisa mencapai 301 –
400 mm (tinggi). Sementara itu curah hujan pada bulan Agustus umumnya akan
cenderung turun yaitu pada kisaran 101 – 150 mm (menengah).
Gambar 1. Prakiraan Curah Hujan Juli dan Agustus
2014. , sumber : BMKG.
Untuk
tren sifat hujan pada bulan Juli cenderung di bawah normal hingga normal,
kecuali di kawasan sekitar Kab. Sijunjung, Kab. Dharmasraya, Kota Sawahlunto,
Kab. 50 Kota dan Kota Payakumbuh di atas normal sehingga perlu diwaspadai
banjir dan longsor atau gerakan tanah pada kawasan yang kerentanannya tinggi. Sementara
itu tren sifat hujan pada bulan Agustus umumnya di bawah normal, kecuali kawasan Kota
Sawahlunto dan Kab.
Sijunjung masih di atas normal. Kewaspadaan untuk banjir dan longsor masih
perlu ditingkatkan untuk kawasan ini.
2.
Daerah rawan
bencana
Berikut adalah
kawasan-kawasan yang perlu diwaspadai saat mudik dan libur Hari Raya, terutama
saat curah hujan tinggi:
a. Jalur Lalulintas rawan longsor
di Sumatera Barat
No
|
Nama Lokasi
|
Peta
|
1
|
Tanjung Balit, 50
Kota
|
LGR1
|
2
|
Jalur Bukit
Tinggi-Sipisang, Palupuh, Agam
|
LGR2
|
3
|
Jalur Talu
(Pasaman Barat) –Panti (Pasaman)
|
LGR3
|
4
|
Kawasan Seputar
Danau Maninjau, Agam
|
LGR4
|
5
|
Kawasan Kelok 9
hingga Ulu Air, 50 Kota
|
LGR5
|
6
|
Kawasan Lembah
Anai, Padang Pariman – Padang Panjang
|
LGR6
|
7
|
Jalan Lintas Kota
Padang – Solok, mulai dari Lubuk Paraku, Sitinjau Laut, Tanah Sirah hingga
Lubuk Selasih
|
LGR7
|
8
|
Jalur antara
Danau Kembar (Solok) dengan Muarolabuh, Surian-Air Dingin
|
LGR8
|
9
|
Beberapa titik di
Jalur Teluk Bayur – Bungus dan
Padang-Painan, Kota Padang
|
LGR9
|
10
|
Jalan Lintas
Sumatera antara Sungai Selasi (Sungai
Lasi, Solok) – Muaro Kalaban, Sawahlunto
|
LGR10
|
11
|
Tanjung Gadang, Sijunjung
|
LGR11
|
12
|
Muaro Takung,
Dharmasraya
|
LGR12
|
13
|
Bawan, Agam
|
LGR13
|
14
|
Tanjung
Bonai-Sumpur Kudus, Sijunjung
|
LGR14
|
15
|
Jalur Matur –
Palembayan, Agam
|
LGR15
|
16
|
Jalur Alternatif
Bukit Tinggi/Maninjau - Sicincin, lewat
Malalak, Agam
|
LGR16
|
Jalur Tanjung Bonai-Sumpur Kudus, Sijunjung (LGR14) dan Jalur Alternatif Bukit Tinggi/Maninjau - Sicincin, lewat Malalak, Agam (LGR16) karena alasan
kestabilan lereng dan kerawanan terhadap longsor sangat tidak disarankan untuk dilewati di saat hujan atau pasca hujan lebat.
b. Jalur Lalulintas rawan banjir
No
|
Nama Lokasi
|
Simbol
Pada Peta
|
1
|
Pangkalan, 50
Kota
|
BJR1
|
2
|
Koto Baru,
Dharmasraya
|
BJR2
|
3
|
Air Haji, Pesisir
Selatan
|
BJR3
|
4
|
Bungus, Kota
Padang
|
BJR4
|
c. Daerah wisata pantai dan rawan
gelombang pasang
No
|
Nama Lokasi
|
Simbol
Pada Peta
|
1
|
Pantai Tiku, Agam
|
GLB1
|
2
|
Pantai Kata,
Padang Pariaman
|
GLB2
|
3
|
Pantai Gandoria,
Kota Pariaman
|
GLB3
|
4
|
Pantai Tiram,
Padang Pariaman
|
GLB4
|
5
|
Pantai Padang,
Kota Padang
|
GLB5
|
6
|
Pantai Air Manis,
Kota Padang
|
GLB6
|
7
|
Pantai Bungus, Kota
Padang
|
GLB7
|
8
|
Pantai Carocok,
PESSEL
|
GLB8
|
9
|
Pantai Sasak,
Pasaman
|
GLB9
|
3.
Perlu
meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
Untuk
menghindari segala kemungkinan buruk yang dapat ditimbulkan oleh bencana, maka
kepada semua pihak dan masyarakat kami himbau supaya:
· selalu
waspada dan siaga terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi selama musim
libur hari raya terutama yang berkaitan dengan ancaman bencana alam akibat
cuaca ekstrim.
·
Bagi
para pengguna kendaraan yang melalui jalan raya yang berpotensi longsor dan
banjir agar meningkatkan kewaspadaan terutama saat intensitas dan curah hujan
tinggi.
·
Jauhi
daerah pantai saat cuaca buruk
·
Patuhi
petunjuk petugas di lapangan.
Berikut
langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh seluruh pihak terkait:
· Meningkatkan
koordinasi antar pemangku kepentingan dan pihak terkait.
· Menyiapkan
posko bencana, petugas relawan dan peralatan yang diaktifkan 24/7 (24 jam
sehari/7 hari dalam seminggu) disetiap titik rawan bencana dan titik pusat
keramaian masyarakat.
· Meningkatkan
sosialisasi kepada masyarakat tentang potensi bencana dan kesiapsiagaan.
(Tim Pusdalops PB)