Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat, dalam 3 hari 13-15 April 2015 dikunjungi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam kunjungannya rombongan tersebut diterima oleh Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Barat Ir. Zulfiatno, M.Sc didampingi oleh para pejabat strukturalnya. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan kaji banding baik dalam pengelolaan, penanganan dan pemberdayaan dari berbagai aspek antara pemerintah Kalimantan Tengah dengan pemerintah Sumatera Barat terkait penanggulangan bencana. Rombongan berjumlah 24 orang terdiri dari Komisi C DPRD Kalteng, Bappeda, Keuangan, Inspektorat BPBD Provinsi dan Kabupaten/ Kota.
Rombongan diarahkan ke Pusdalops PB BPBD Sumbar yang berlokasi di Kecamatan Lubuk Kilangan Gedung UPT BNPB Regional Sumatera yang mana gedung tersebut merupakan gedung yang baru dibangun hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Australia dalam bidang bantuan bencana.
Ir. Zulfiatno, M.Sc membuka paparannya terkait dengan sejarah BPBD Provinsi Sumbar, letak geografis, potensi bencana, dasar dan produk hukum terkait, program-program kegiatan yang telah dilaksanakan dan rencana kedepan hingga tentang kesiapan EWS (early warning system bencana) hingga kekuatan personil serta logistik dan peralatan yang dimiliki provinsi dan daerah.
rombongan dari Provinsi Kalimantan Tengah disambut oleh BPBD Sumbar (Gedung Pertemuan UPT BNPB Sumbar 13/4) |
Pada sesi berikutnya pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang dipimpin oleh Asisten III bidang Kesra Setda Provinsi Kalimantan Tengah - Ketut Widi Wiratman sebagai ketua rombongan menjelaskan maksud dan tujuan dari kunjungan tersebut untuk melakukan kaji banding tentang kelebihan dan kekurangan sebagai bahan acuan bagi pemerintah provinsi Kalimantan Tengah dan juga memberi paparan tidak jauh beda dengan BPBD Provinsi Sumatera Barat.
Pemerintah Kalimantan Tengah memiliki 13 kabupaten dan 1 kota dengan 137 kecamatan 138 kelurahan, dan 1.421 desa dengan kondisi 11 sungai besar 33 sungai kecil. Memiliki lahan gambut 3.010.640 Ha atau 19,60% dari luas wilayahnya yang juga merupakan ancaman bagi pemerintah berupa kebakaran/ bencana asap. Adapun potensi bencana yang sering terjadi di wilayah Kaltim berupa banjir, longsor, epidemik, kebakaran, puting beliung, kegagalan teknologi dan bencana sosial.
Untuk itu tujuan kunjungan ke Sumatera Barat, dikarenakan wilayah Sumatera Barat selain merupakan supermarket bencana juga telah memiliki pengalaman dalam menangani segala kondisi ancaman tersebut. Rombongan juga diajak melihat-lihat lokasi gudang logistik dan peralatan BPBD Provinsi Sumatera Barat, dan dihari berikutnya juga mengunjungi kantor BPBD Provinsi Sumatera Barat di Jl. Sudirman no. 47. (Gst)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar