Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membangun sebuah pusat
bantuan kemanusiaan untuk penanggulangan bencana (PB) yang diharapkan
menjadi yang terbaik atau pusat keunggulan (centre of excellent) di Asia Tenggara khususnya dan di Asia Pasifik pada umumnya. Pusat PB itu diberi nama Pusat Bantuan Kemanusiaan untuk Penanggulangan Bencana atau Indonesia Disaster Relief Centre (Ina-DiReCt)
yang dibangun di atas lahan seluas 4 Ha dengan bekas bangunan pabrik
seluas 2,25 Ha di daerah Sentul, Bogor, 45 km dari Jakarta atau sekitar
40 menit dari Jakarta Pusat. Proses perencanaan dan disain bangunan
Ina-DiReCt ini telah dilakukan pada tahun 2011 ini, sedangkan
pembangunan dilaksanakan tahun 2012 dan diharapkan selesai tahun 2013.
Konsep dan rencana pembangunan Ina-DiReCt itu terungkap dalam konperensi pers oleh Direktur Kesiapsiagaan BNPB Ir. B. Wisnu Widjaja, M.Sc. pada Kamis
siang (8/9) di kantor BNPB, Jalan Juanda, Jakarta Pusat. Di hadapan
sejumlah besar wartawan media cetak dan elektronik, Wisnu mengatakan,
“Pembangunan Ina-DiReCt ini atas perintah langsung dari Presiden RI guna
meningkatkan kapasitas dan ketrampilan dalam hal atasi bencana.
Indonesia berada di daerah rawan bencana dan oleh karena itu seharusnya
menjadi laboratorium bencana pada tingkat dunia".
Lebih lanjut Wisnu menyampaikan, “Tujuan Ina-DiReCt ini adalah
sebagai prototype Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) serta Pusat
Pelatihan dan Simulasi Pusdalops; Markas dan Sekretariat Satuan Reaksi
Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB); Akademi Pelatihan Penanggulangan
Bencana yang menyediakan pelatihan berstandar internasional bagi para
pengelola bencana baik di tingkat nasional maupun regional, dari
praktisi operasional sampai pengambil keputusan; dan Pusat Pemantau
Ancaman dan Kajian Risiko Bencana, dan Informasi Bencana.”
Ina-DiReCt ini diharapkan akan:
- Menyediakan pelatihan kelas dunia di bidang PB untuk bagi para pelaksana bencana.
- Mempersiapkan SRC-PB yang siap diturunkan ketika ada bencana dalam maupun luar negeri.
- Menyediakan penelitian berstandar internasional tentang kebencanaan dan PB.
- Menjadi Pusat Pelatihan bagi Kerjasama Sipil-Militer di bidang PB.
- Menjadi prototype Pusdalops tingkat nasional yang canggih.
- Menjadi tempat penyimpanan bantuan logistik dan peralatan bencana bila terjadi bencana berskala besar.
Ina-DiReCt terdiri dari 5 bagian utama, yakni:
Ina-DiReCt
akan dilengkapi dengan sejumlah sarana pelatihan di dalam dan di luar
ruangan, fasilitas rekreasi, asrama dan opsi akomodasi lainnya untuk
partisipan pelatihan, juga untuk staf pelatihan dan staf pembantu
Ina-DiReCt. Fasilitas akan dikonsentrasikan pada simulasi praktis, di
mana fasilitas ruang pelatihan berupa ruangan yang dapat diekstensi
serta dilengkapi dengan peralatan multi-media, audio visual, layar
sentuh, dan lain-lain. Di dalam sarana ini akan didirikan sebuah
auditorium modern yang sanggup menampung 400 orang dan sebuah
aula/amphitheatre yang multi fungsi. Pusat Media dan
Komunikasi akan menyediakan fasilitas pelatihan dan penyiaran media
yang canggih serta Pusat Simulasi dan Pelatihan yang memungkinkan
pembuat keputusan dan pemberi komando di bidang kebencanaan melakukan
simulasi yang riil berdasarkan skenario bencana yang benar-benar
terjadi.
Fasilitas Luar Ruangan (Outdoor)
Wisnu
memaparkan bahwa Ina-DiReCt ini meniru pola pusat pelatihan Kepolisian
Repbulik Indonesia (Polri) di Semarang yang jadi tempat pelatihan
internasional di bidang terorisme, narkoba dan keamanan dengan peserta
dari dunia internasional dan didanai oleh lembaga-lembaga internasional
pula. Contohnya adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendanai para
peserta dari Afrika agar dapat ikut pelatihan mengenai terorisme di
Semarang. Selain itu konsep Ina-DiReCt itu diperkaya dengan studi
banding ke pusat PB Singapore yang dilakukan oleh Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction
(AIFDR). Fokus penggunaan Ina-DiReCt ini adalah peningkatanan kapasitas
para pelaku PB di dalam negeri, seperti staf BNPB-BPBD dan relawan
serta pihak-pihak terkait PB lainnya. Bila ada pimpinan BPBD-BPBD yang
baru maka selama 2 s/d 3 minggu wajib ikut pelatihan di Ina-DiReCt. Akan
tetapi dalam praktiknya Ina-DiReCt juga akan melatih para peserta dari
dunia internasional.
Di BNPB ada 3 tingkatan pelatihan, yaitu Tingkat Emas (Gold), Tingkat Perak (Silver) dan Tingkat Perunggu (Bronze).
Pelatihan Tingkat Emas ini ditujukan bagi para pembuat keputusan dan
staf eselon tinggi. Pelatihan akan dibuat sesuai dengan kebutuhan BNPB,
BPBD dan pemegang komando SRC-PB. Pelatihan Tingkat Perak akan
difokuskan pada dasar-dasar PB dan pelatihan tanggap darurat bagi para
komandan lapangan dan staf koordinasi. Manajer bencana di tingkat
nasional, propinsi dan kabupaten/kotamadya adalah sasaran dari pelatihan
ini. Selain memberikan pelatihan dasar untuk mendukung tugas penanganan
darurat di lapangan, paket pelatihan ini juga akan ditawarkan untuk
membantu para manajer bencana di tingkat daerah agar dapat membuat
rencana kebencanaan serta mengelola program pemulihan dan rekonstruksi
pasca bencana dengan lebih baik. Pelatihan ini akan mengadopsi standar
internasional ke dalam konteks lokal. Pengembangan kurikulum dan
pengadaptasian ke dalam konteks lokal akan melibatkan Lembaga-lembaga
PBB, serta Universitas Internasional.
Sementara itu pelatihan Tingkat Perunggu akan menyediakan kursus PB
juga pelatihan teknis untuk manajer bencana di tingkat nasional dan
sub-nasional. Pelatihan ini ditujukan bagi para spesialis yang akan
merespon bencana di lapangan. Kunci keberhasilan dalam mentransfer
keterampilan adalah pelatihan praktis disertai simulasi.
Ina-DiReCt ini juga menjadi Pusat Pelatihan Sipil-Militer yang mana
pusat ini akan mengembangkan kerjasama sipil-militer dan akan menjadi
Markas SRC-PB. Pelatihan akan berkisar tentang Standard Operating Procedures
(SOP) untuk keterlibatan sipil bersama dengan militer dalam bencana dan
tanggap darurat. Pusat ini akan mempromosikan pembelajaran
sipil-militer di bidang kebencanaan dan tanggap darurat serta
bekerjasama dengan universitas nasional seperti UNHAN, demikian juga
dengan Pusat Kerjasama Sipil-Militer lainnya. Unit ini mencakup:
“Ina-DiReCt ini pada intinya menjadi pusat berbagi pengetahuan dan
pengalaman PB untuk peningkatan kapasitas. Jangan sampai Indonesia
sebagai laboratorium bencana malah diambil oleh negara lain, tapi hal
itu tetap dipegang dan dipimpin oleh bangsa Indonesia sendiri.
Ina-DiReCt merupakan ‘kawah candradimuka’ bagi para pelaku PB, “kata
Wisnu mengakhiri pemaparannya. (BNPB)
|
1 komentar:
bagus !!!! seharusnya sudah dari dulu.terbesar di asia hebatttt
Posting Komentar