Halaman Pusdalops PB Sumbar
Senin, 16 April 2012
Sabtu, 14 April 2012
AKTIFNYA SESAR-SESAR TRANSFORM SAMUDERA HINDIA
Desakan ke arah utara dari pusat pemekaran samudera pada MOR (Mid Oceanic Ridge) di selatan samudra Hindia membentuk struktur-struktur sesar mendatar (transform faults) di lempeng samudra. Struktur yang dominan adalah “transform ridges” berupa strike slip fault (geser searah/sepanjang bidang atau jalur sesar) yang berarah NNE (Utara Timur Laut) – SSW (Selatan Barat Daya), yang paling besar adalah Ninety East Ridge (NER) di sebelah barat, memanjang hampir utara selatan, NNE – SSW, dengan ujung berada di bawah kipas Benggal (selatan Bangladesh, sedangkan yang di timur dinamai Investigator Fracture Zone (IFZ)” yang berujung di zona subdusi di Barat Daya Pulau Sipora, Kepulauan Mentawai.
Para ahli sebelumnya berasumsi bahwa zona-zona transform ridges tersebut merupakan zona aseismic (zona tidak aktif gempa). Namun gempabumi Aceh 11 Januari 2012 yang berkekuatan 7,1 SR, dan sejumlah gempabumi 11 April 2012 yang berkekuatan 8,3 SR dan 8,1 SR, telah mengubah persepsi para ahli bahwa “transfrom ridge” juga harus diperhitungkan sebagai penghasil gempa yang besar. Namun demikian sungguhpun memiliki potensi gempa yang besar, namun potensi tsunami akibat gempanya tidaklah lebih besar dibadingkan dengan gempa-gempa yang ditimbulkan oleh subduksi dan “mega thrust”. Hali inilah yang terjadi pada peristiwa gempa Aceh 11 Januari 2012 dan 11 April 2012, meskipun besar kekuatan gempanya namun kecil kemungkinan tsunaminya.
Namun demikian adalah Suatu keniscayaan bahwa kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan bencana.
Link: Dongeng Geologi, http://rovicky.wordpress.com/
Kamis, 12 April 2012
Gempa 8,6 SR Menelan 1 Korban Jiwa di Sumatera Barat
Padang, Kejadian Gempa Bumi dengan skala 8,6 SR yang terjadi di Simelue Aceh hari Rabu (11/4) kemarin menelan korban jiwa 1 orang di wilayah Kabupaten Padang Pariaman.Masyarakat sempat panik akibat goncangan gempa tersebut hingga berhamburan keluar rumah dan berlindung ketempat yang lebih aman, masyarakat makin dibuat kalang kabut dan cemas saat BMKG menetapkan status potensi tsunami terutama yang tinggal diwilayah pinggir pantai. Seperti yang terjadi di wilayah seputaran Muara hingga Purus Pantai Padang, Petugas mengarahkan masyarakat setempat untuk segera menjauhi pinggir pantai karena dikhawatirkan tsunami akan segera tiba, sesaat itu jalanan dipenuhi dengan pengendara kendaraan baik roda dua maupun kendaraan roda empat dari segala arah hingga timbul kemacetan dimana-mana.
Akibat dari kepanikan masyarakat tersebut wilayah Kabupaten Padang Pariaman didapat korban jiwa akibat jatuh kesungai dari ketinggian sekitar 7 meter, menurut laporan dari BPBD Kabupaten Padang Pariaman kepada Pusdalops PB Provinsi Sumatera Barat, korban tersebut bernama Kutar dengan usia 69 tahun dengan alamat di Korong Sungai Sarik Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang Gasan, korban telah disemayamkan saat itu di rumah duka.
Sampai saat ini suasana telah kondusif dan masyarakat telah beraktifitas seperti biasa. Pusdalops PB Sumatera Barat telah mencatat Gempa Susulan
sebanyak 32 kali dengan intensitas skala yang mulai menurun dibawah 5,5 sr yang
dalam arti tidak dapat dirasakan getarannya diwilayah Sumatera Barat. Menurut para pengamatan gempa bahwa gempa tersebut
bukanlah berasal dari zona subduksi melainkan pergerseran horizontal sesar dari
utara ke selatan, untuk itu Petugas akan tetap melakukan tindakan kewaspadaan dan
pemantauan baik kegempaan serta juga pergerakan tanah diwilayah rawan longsor.
Senin, 09 April 2012
3 Orang dilarikan ke RSUD dan Puluhan Rumah rusak akibat Puting Beliung di Kab. 50 Kota
50 Kota (9/4). Puting Beliung kali ini terjadi di Kabupaten 50 Kota Provinsi Sumatera Barat. Kejadian terjadi sekitar pukul 16.00 wib yang merobohkan pepohonan dan merusak rumah penduduk pada 2 (dua) Kecamatan;
- Kecamatan Suliki; Nagari Limbanang
- Kecamatan Guguk; Nagari XII Koto Talago dan Nagari Kubang
3 orang warga Nagari Limbanang mengalami luka-luka akibat tertimpa pepohonan yang sekitar pukul 17.09 wib telah dilarikan ke RSUD Kota Bukittinggi. Pusdalops PB Sumatera Barat memperoleh informasi terakhir dari BPBD Kabupaten 50 Kota bahwa saat ini Timnya dan Kepolisian setempat serta masyarakat masih melakukan pembersihan dan menginventarisir kerusakan .
Untuk sementara data kerusakan didapat sekitar 19 rumah rusak baik sedang dan rusak berat.
Langganan:
Postingan (Atom)