Sabtu, 14 April 2012

AKTIFNYA SESAR-SESAR TRANSFORM SAMUDERA HINDIA



Desakan ke arah utara dari pusat pemekaran samudera pada MOR (Mid Oceanic Ridge) di selatan samudra Hindia membentuk struktur-struktur sesar mendatar (transform faults) di lempeng samudra. Struktur yang dominan adalah “transform ridges” berupa strike slip fault (geser searah/sepanjang bidang atau jalur sesar) yang berarah NNE (Utara Timur Laut) – SSW (Selatan Barat Daya), yang paling besar adalah Ninety East Ridge (NER) di sebelah barat, memanjang hampir utara selatan, NNE – SSW, dengan ujung berada di bawah kipas Benggal (selatan Bangladesh, sedangkan yang di timur dinamai Investigator Fracture Zone (IFZ)” yang berujung di zona subdusi di Barat Daya Pulau Sipora, Kepulauan Mentawai. 


Para ahli sebelumnya berasumsi bahwa zona-zona transform ridges tersebut merupakan zona aseismic (zona tidak aktif gempa). Namun gempabumi Aceh 11 Januari 2012 yang berkekuatan 7,1 SR, dan sejumlah gempabumi 11 April 2012 yang berkekuatan 8,3 SR dan 8,1 SR, telah mengubah persepsi para ahli bahwa “transfrom ridge” juga harus diperhitungkan sebagai penghasil gempa yang besar. Namun demikian sungguhpun memiliki potensi gempa yang besar, namun potensi tsunami akibat gempanya tidaklah lebih besar dibadingkan dengan gempa-gempa yang ditimbulkan oleh subduksi dan “mega thrust”. Hali inilah yang terjadi pada peristiwa gempa Aceh 11 Januari 2012 dan 11 April 2012, meskipun besar kekuatan gempanya namun kecil kemungkinan tsunaminya. 

Namun demikian adalah Suatu keniscayaan bahwa kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan bencana.

Link: Dongeng Geologi, http://rovicky.wordpress.com/