Tiap terjadi bencana, sering kita
terlambat dalam mendapatkan informasi dan meng-informasikannya, karena kita
masih banyak kekurangan dalam segi alat komunikasi, seperti radio dan Peralatan
lainnya. Sehingga ini menjadi suatu penghalang dalam mewujudkan kesinambungan
antara BPBD Provinsi dengan BPBD Kab/Kota. Namun hendaknya, janganlah ini
dijadikan alasan untuk kita tidak siap dalam mengadapi bencana apapun.
Untuk itu
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat (BPBD Prov. Sumbar)
telah melaksanakan pemasangan alat Komunikasi Radio High Freqwensi (HF) di seluruh
Kab/Kota se Sumbar. Radio HF ini sangat berguna dan bertujuan sebagai alat komunikasi
cepat dalam menyampaikan dan menerima informasi baik kondisi Cuaca, kejadian
bencana maupun informasi lainnya yang mengangkut tentang kebencanaan se
Indonesia.
Menurut Koordinator
Tim Pemasangan Radio Komunikasi, Donni Hidayat (Perwira Pusdalops PB BPBD Provinsi Sumatera Barat), pemasangan Radio HF ini memang telah
lama di-jadwal-kan oleh BPBD Prov Sumbar. Namun karena banyak halangan, maka
baru beberapa Kab/Kota yang telah kami pasang dan siap dipergunakan, “Kita
telah memasang Radio HF di Kab. Agam, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pasaman
Timur, Tanah Datar, Kota Bukittinggi, Padang Panjang dan kota Pariaman. Sementara
untuk Kabupaten Solok Selatan, Sijunjung, Sawahlunto dan Kab. Dharmasraya, dalam
waktu dekat juga akan kami lakukan pemasangan.” tutur Donni.
Sementara
itu Kabid. Kedaruratan dan Logistik BPBD Prov. Sumbar, Ir. Ade Edward mengatakan.
Pemasangann Radio HF ini sangat sangat mendukung Program kerja BPBD Kab/Kota se
Sumbar dalam kesiapsiagaan mereka dalam sisi kebencanaan, baik itu Kantor,
Posko Lapangan, TRC-nya. “Seperti yang telah kita ketahui, Sebagian besar Daerah
di Sumbar sangat rentan dengan bencana, seperti Banjir, Banjir Bandang,
Longsor, Abrasi Pantai, Gunung meletus. Apalagi Gempa Bumi baik yang berasal
dari laut (Tektonik) maupun dari daratan (Vulkanik).
Menurut Ade Edward yang merangkap jabatan sebagai Koordinator Manajer Pusdalops PB BPBD Prov. Sumbar;
pemasangan Radio ini memang telah sering tertunda, tapi itu bukan suatu
kelalaian, ini dikarenakan kita dihadapkan oleh beberapa kendala dan juga kegiatan. Dengan telah
dipasangnya Radio Komunikasi Bencana HF dengan Freq. 11.437. MHz. Seluruh Operator
Komunikasi di BPBD Kab/Kota se Sumbar, bisa melakukan komunikasi dengan BPBD se
Indonesia atau memberikan dan menginformasikan kondisi dan cakupan wilayah BPBD
masing-masing.”.
Namun Beliau mengingatkan,
agar Radio tersebut digunakan untuk berkomunikasi dengan rekan se BPBD di
Indonesia dengan bahasa yang sopan dan baik, tukar-menukar Informasi masalah bencana
yang benar dan dengan laporan data korban bencana yang tepat. Beliau menambahkan, BPBD Prov. Sumbar juga sedang dalam melakukan uji pasang Radio Komunikasi Tetra.
“Kita sekarang juga sudah memasang Radio Tetra di beberapa Titik di Kota Padang
seperti di Classy FM Radio di Indarung, Kantor Gubernuran, dan RRI Padang dan
Kantor BPBD Sumbar. Radio Tetra ini juga berguna untuk komunikasi antara Posko
Bencana dengan Kantor Instansi yang juga memasang radio yang sama. Agar tidak mengganggu dan terganggu
oleh radio lainnya, Radio Tetra hanya di aktifkan pada Freqwensi Khusus. Ungkap
Ade mengakhiri. Dijadwalkan
pemasangan Radio HF se BPBD di Sumbar ini, akan selesai pada bulan ini, karena
dalam Operasinya, Pusdalops-PB BPBD Prov. Sumbar telah menurunkan tiga Tim Pemasangan
Radio.
Memang ada
benarnya juga. Kadang disaat Darurat sering kita terkendala dengan putusnya
alat komunikasi. Disisi lain, apabila ada peringatan dini dari Pemerintah atau
Instansi terkait tentang Informasi kebencanaan, tak jarang masyarakat awam
menilai bahwa, itu adalah informasi petakut. Dilain hal, apabila tidak
diinformasikan, masyarakat yang kurang memahami, apalagi ada oknum yang memprofokasi
agar masyarakat kurang mengindahkan informasi ini, maka hujatan akan datang dan
menilai bahwa, Pemerintah menutup atau merahasiakan Informasi tentang bencana
yang akan datang. Ibarat kita memakai kain sarung. ”Ditarik ke atas, bawah nampak.
Diturunkan ke bawah atas pula yang kelihatan.”
Untuk itu kita sebagai masyarakat, hendaknya
bisa menganalisa dan menilai bahwa, Pemerintah tidak pernah membiarkan
masyarakatnya jadi korban dalam tiap bencana apapun. selain mendengar menerima Informasi dari
Pemerintah, ada baiknya kita meningkatkan Kesiap Siagaan kita dalam menghadapi
setiap bencana apapun yang selalu mengintai di walayah kita. “Selamatkan
Diri, Orang Terdekat, Keluarga, Warga. (TRC BPBD Prov. Sumbar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar