Ir. Ade Edward |
Sering masyarakat yang tinggal di
lereng perbukitan khawatir dengan kondisi alam sekeliling mereka yang di saat
saat tertentu terancam dengan bencana longsor. Bahkan kekhawatiran mereka makin
meningkat apabila hujan turun dengan derasnya. Tapi apa hendak dikata, memang
disanalah (Perbukitan-Red) mereka bisa berdomisili. Yang katanya tanah dan
ladang yang mereka tempati kini adalah, warisan turun temurun dari nenek moyang
mereka.
Selain
masyarakat tersebut. Sisi tebing yang banyak dilalui jalur lalu lintas kendaraan,
baik untuk jalan Kabupaten, Kota, Provinsi maupun Jalan Negara. Bahkan banyak ruas
jalan yang berada di sisi perbukitan yang sangat terjal, bahkan kendaraan yang
melewati jalan tersebut terancam longsor yang datang sacara tiba-tiba.
Untuk memantau kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Sumatera Barat (BPBD Prov. Sumbar) mem-program-kan pemasangan CCTV (Closed
Circuit Television) di beberapa titik rawan longsor, seperti ruas jalan
Lembah Anai di Kab. Padang Pariaman-Kota Padang Panjang-Bukittinggi. Padang – Pesisir
Selatan, Padang Solok dan titik rawan longsor lainnya. rencana pemasangan CCTV
ini bertujuan untuk memantau kondisi tebing perbukitan yang dinilai sangat
membahayakan bagi masyarakat maupun pengguna jalan raya.
Selain untuk
rencana pemasangan CCTV Rawan longsor di daerah perbukitan, saat ini BPBD Prov.
Sumbar telah melakukan pemasangan CCTV di beberapa titik pesisir pantai guna
memantau kondisi pasang surut air laut saat hujan deras, apalagi terjadi
perubahan gelombang laut yang diakibatkan Cuaca Ekstrim dan ancaman Tsunami
yang bisa saja melanda pesisir pantai Sumatera Bagian Barat.
Kabid. Kedaruratan dan Logistik BPBD Prov. Sumbar.
Ir. Ade Edward membenarkan adanya rencana Pemasangan CCTV di beberapa titik
daerah rawan longsor. “ Memang, kita berusaha melakukan pemasangan CCTV di
beberapa titik daerah rawan longsor. Karena, selain untuk memantau kondisi di
titik tebing tersebut, juga kita bisa dengan cepat menghubungi BPBD Kab/ Kota
setempat, bila terjadi bencana longsor. Apalagi longsor tersebut mengancam
keselamatan masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan yang sangat curam.
Menurut "Pak Ade" panggilan keseharian Ir. Ade Edward,
saat ini BPBD Prov. Sumbar telah memasang CCTV di beberapa titik Pesisir pantai dan CCTV pemantau Gunung Merapi
Sumbar yang di hubungkan langsung ke Pusdalops BPBD Prov. Sumbar. “Nah, untuk
ini lain lagi. CCTV yang di pesisir pantai tersebut kita gunakan untuk memantau
perkembangan gelombang air laut saat pasang surut, hujan deras.
Ruang Kerja Pusdalops PB Prov. Sumatera Barat |
Monitoring CCTV Pantai dan Gunung Marapi |
Selain itu menurut Pak Ade, CCTV yang
telah dipasang di Kantor Pusdalops BPBD Kabupaten Tanah Datar. Sangat berguna untuk
mamantau aktivitas Gunung Merapi, karena kondisi Merapi saat ini sudah sering
mengeluarkan dan menyemburkan asap putih bercampur belerang dan debu Vulkanik. Kita tidak ingin terlambat
mengetahui gejolak aktivitas Gunung Merapi. Siapapun tidak menginginkan
jatuhnya korban jiwa dan harta benda akibat bencana letusan Gunung Merapi,
Namun kita harus tetap waspada dan memahami kondisi alam sekitar Gunung Merapi.”
Ujar Pak Ade mengakhiri.
Tak bisa dipungkiri, walaupun masih
banyak kekurangan di segala lini, namun BPBD Prov. Sumbar terus berbenah diri
dan berusaha mencari solusi bagaimana untuk bisa me-minimalisir-kan terjadinya
ancaman bencana alam di waliyah kerja BPBD Prov. Sumbar.
Kita akui…, Tanpa peralatan kerja, sangat sulit melakukan pekerjaan…Namun yang utama adalah, Keikhlasan, Kemauan serta pemikiran yang cerdas dari diri kita sebagai Relawan Bencana, bagaimana kita bisa bekerja sama dalam menanggulangi Bencana Alam yang setiap saat mengintai keselamatan Masyarakat… (TRC BPBD Prov. Sumbar.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar