Dini hari pukul 02.54.21 wib (13/6) gempa yang berada pada jalur patahan mengguncang wilayah Solok Selatan dan sekitarnya. Menurut catatan BMKG gempa tersebut berkekuatan 5.1 skala richter dengan kedalaman 10 km dan tepatnya berada di 22 km sebelah Baratdaya Solok Selatan (1.51 LS - 101.09 BT). Gempa ini cukup dirasakan dengan skala II-III MMI di Muaralabuh - Solok Selatan, dan skala I-II MMI di wilayah Kota Padang.
Satu bulan sebelumnya, gempa yang berada pada jalur patahan di Sumatera Barat pernah terjadi pada tanggal 16 Juni 2015 dengan kekuatan 6.1 skala richter yang juga terjadi dini hari pukul 03.26.55 wib. Dan menurut sejarah kegempaan yang berada di wilayah
Menurut ahli kegempaan gempa yang terjadi pada dini hari tersebut merupakan gempa patahan yang berlokasi pada segmen Suliti, dan pernah terjadi dengan skala yang cukup besar pada kekuatan 7.1 skala richter di tanggal 09 Juni 1943 dan menimbulkan kerusakan yang cukup parah pada bagian utara segmen hingga Muaralabuh.
Pada saat ini hampir separoh dari jumlah penduduk Solok Selatan berada pada jalur patahan di Segmen Suliti ini.
Menurut data populasi penduduk tahun 2015 dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk kabupaten Solok Selatan berjumlah 153.943 jiwa, itu berarti jumlah penduduk terancam hampir separoh jumlah tersebut berkisar 70.000 jiwa yang berada pada jalur patahan Segmen Suliti.
Posisi Segmen Suliti berada di Ujung Utara segmen berada pada danau Diatas dan danau Dibawah dengan lebar zona 4 km pada wilayah tersebut. Patahan Sumatera pada segmen ini menelusuri lembah sungai Suliti ke Tenggara hingga anak-anak sungai Liki di baratlaut gunung Kerinci, dengan panjang total 90 km. Potensi kuat gempa maksimum pada segmen ini adalah M 7,4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar