Stasiun
Klimatologi Sicincin - Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) sebagai
instansi teknis yang salah satu tugasnya memantau dan menganalisa
kondisi iklim dan cuaca telah mengeluarkan perkiraan Musim dan sifat
hujan di Sumatera Barat. Berdasarkan Laporan BMKG, prediksi Sifat
hujan hujan ini merupakan perbandingan nilai rata-rata curah hujan
selama 30 tahun pada bulan yang sama dan lokasi yang sama, dengan
kriteria Atas Normal (perbedaan >115%), normal (85% - 115%) dan di
Bawah Normal (<85).
Prediksi
untuk bulan Juni 2015, hujan di wilayah Sumatera Barat diperkirakan :
1.
Bersifat di Atas Normal meningkat pada sebagian wilayah barat
Sumatera Barat
2.
Bersiafat Normal di wilayah bagian timur
3.
Bersiafat di bawah Normal di sebagian wilayah Kota Padang dan Bayang
Kabupaten Pesisir Selatan
Sementara
itu distribusi hujan bulanan pada bulan ini diperkirakan dengan curah
hujan menengah bekisar pada 101 - 300 mm, dengan rincian sebagai
berikut (penulis sengaja menambahkan istilah Level I, II dan III pada
curah hujan menengah berdasarkan pembagian dalam laporan BMKG sekedar
untuk mempermudah penyebutan) :
1.
Curah Hujan 101 - 150 mm (Menengah Level I)
Meliputi
wilayah Kab. Pasaman (Rao), Kob. 50 Kota (tanjung Pati, Luhak), Kab.
Tanah Datar (Batu Sangkar, Ramban, Padang Ganting), Kota Sawahlunto,
Kab. Sijunjung, Kab. Solok (Solok, Aahan panjang), Kab. Dharmasraya
(Sitiung).
2.
Curah Hujan 151 - 200 mm (Menengah Level II)
Meliputi
sebagian wilayah Kab Pasaman bagian Utara, Kab. 50 Kota (Muara Paiti,
Pangkalan, Suliki), Kota Payakumbuh, Kab. Agam (Lubuk Basung,
Palembayan, Palupuh), Kab. Padang Pariaman (Pilubang), Kab. Solok
(Sukarami), Kab. Pesisir Selatan (Batang Kapas, Tapan, Lunang), Kab.
Solok Selatan (Muara Labuh), Kab. Dharmasraya (Sei Dareh).
3.
Curah Hujan 201 - 300 mm (Menengah Level III)
Meliputi
Kab. Pasaman Barat, Kab. Pasaman (Lb. Sikaping, Bonjol, Petok), Kab.
50 Kota (Koto Tinggi), Kab. Agam (Tiku, Matur), Kab. Padang Pariaman
(Pilubang, Sicincin, Tabing, Kandang Ampek), Kota Padang, Kota Padang
Panjang, Kab. Pesisir Selatan (Tarusan, Bayang), Kab. Solok Selatan
(Lubuk Gadang), Kota Pariaman.
Berdasarkan
perkiraan sifat dan curah hujan BMKG tersebut tidak menutup
kemungkinan pada bulan Juni ini akan terjadi bencana alam seperti
bencana alam terutama bencana alam meteorologi seperti banjir,
longsor/gerakan tanah, serta banjir bandang. Untuk itu perlu kiranya
para pengambil kebijakan dan petugas yang bergerak dibidang
kebencanaan untuk mengambil langkah-langkah tertentu untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana tertama pada
wilayah-wilayah yang diperkirakan akan mengalami curah hujan Menengah
level III (201 - 300 mm).
Kawasan
dengan potensi Curah Hujan Menengah terutama Menengah Level III pada
daerah-daerah yang berada pada dataran rendah dengan drainase buruk
dan daerah limpasan sungai mungkin saja akan terjadi banjir saat
intensitas hujan tinggi.
Sementara
itu daerah-daerah dengan tingkat potensi gerakan tanahnya tinggi
dapat terjadi longsor saat intensitas hujan tinggi. Oleh karena itu
Data wilayah potensi gerakan tanah yang dikeluarkan oleh Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) perlu kiranya
disandingkan dengan data prediksi curah hujan di atas untuk
mendapatkan didapatkan analisa dengan resolusi yang lebih tinggi
sehingga diketahui wilayah-wilayah prioritas yang perlu di pantau dan
disikapi lebih lanjut untuk mitigasi dan kesiapsiagaan.
Berikut adalah wilayah-wilayah berpotensi gerakan tanah hasil penyandingan Informasi Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni dari Stasiun Klimatologi Sicincin -BMKG dengan tabel Wilayah Potensi Gerakan tanah dari PVMBG:
- Kabupaten Agam : Matur, Palembayan, Simpang Alahan Mati
- Kabupaten Pasaman Barat : Talamau, Gunung Tuleh, Bagian Barat wilayah II Koto
- Kabupaten Pasaman : Bonjol, Lubuk Sikaping, Bagian Selatan Wilayah Mapat Tunggul Selatan
- Kabupaten Pesisir Selatan : Bayang, Tarusan
- Kabupaten Padang Pariaman : Kayu Tanam, Patamuan, Batang Anai
- Kota Padang : Bungus Teluk Kabung, Padang Selatan, Lubuk Kilangan, Pauh, Kuranji.
Dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan pelaksanaan upayan mitigasi dan pengurangan risiko bencana, perlu kiranya memperhatikan prakiraan cuaca dan melakukan pemantauan secara intensif terhadap cuaca, pergerakan awan dan hujan terkini beserta kecenderungannya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengakses website BMKG, PVMG dan Satellite Disaster Early Warning System (Sadewa) LAPAN.
(YSR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar