Pasaman 16/12, Bencana alam banjir bandang yang terjadi di sore hari, Selasa 15 Desember 2015 di Jorong Paraman Dareh Kecamatan Lubuk Sikaping, Pasaman Sumatera Barat mengakibatkan sebanyak 230 KK (409 jiwa) terpaksa mengungsi. Rumah yang ditempati tergenang material lumpur dan tumpukan kayu.
Hari ini mereka melakukan pembersihan di rumah masing-masing yang dibantu oleh para relawan dari berbagai unsur; PMI, Tagana, TRC BPBD Pasaman, TNI dan POLRI serta Dinas PU dengan mempergunakan alat berat berupa escavator.
Menurut informasi dari BPBD Pasaman yang telah melakukan pendataan, 18 rumah mengalami rusak, diantaranya 1 rumah hanyut, 6 rumah rusak berat, 4 rumah rusak sedang, 7 rumah rusak ringan dan 1 motor terbawa hanyut.
1 Mushallah mengalami rusak ringan, 2 bendungan rusak, 1 jembatan rusak ringan, saluran irigasi sepanjang 250 meter alami rusak.
Untuk saat ini masyarakat masih berada di rumah familiy terdekat dan juga ada yang mengungsi di Kantor Disnaker dan masjid. Posko Bencana dipusatkan di bekas kantor Lurah lama di daerah kmapung Paraman Dareh.
David, staf Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Pasaman menerangkan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Pasaman telah membuka status Tanggap Darurat Banjir Bandang Kecamatan Lubuk Sikaping Pasaman yang berlaku selama 14 hari terhitung hari ini (16/12/15).
Tanggap Darurat Banjir Bandang ini dilakukan dalam bentuk upaya melakukan perbaikan darurat dan pembersihan yang diakibatkan banjir bandang di Kanagarian Aie Manggih ini. "Seluruh jajaran kami kerahkan", ujar David.
Menurut Dewi, staf Kedaruratan BPBD Pasaman; terdapat 13 bayi, 57 Balita, 146 Lansia, dan 8 ibu hamil yang memerlukan upaya bantuan dari kejadian ini. Untuk data anak sekolah masih melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan. Posko Kesehatan juga telah didirikan.
"Kondisi hingga sore ini, aliran sungai Aie Dareh sudah dibersihkan dari material kayu oleh alat berat dan dipastikan tidak adanya ancaman luapan jika hujan kembali turun". ungkap Dewi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar