

Perkembangan Data Korban dan Kerusakan Gempa Mentawai dapat diliohat pada halaman "TANGGAP DARURAT"
Sarana Informasi Kebencanaan - Mitigasi, Kedaruratan dan Rehabilitasi - Provinsi Sumatera Barat
Pada hari Selasa tanggal 12 Oktober 2010, Staf Khusus Bidang Sosial dan Bantuan Bencana Kepresidenan Bpk. Andi Arif beserta Pakar ahli geologi dan tsunami al; Bpk. Danny Hilman, Bpk. Wahyu dan Bpk. Hamzah berkunjung ke Sumatera Barat dalam rangka Desiminasi Gempa Bumi dan Tsunami Propinsi Sumatera Barat yang diterima oleh Bapak Gubernur Sumatera Barat beserta jajaran. Beliau menyampaikan paparan mengenai bahaya gempa besar yang diprediksi akan terjadi di Mentawai/Sipora, kriteria gempa tersebut antara lain mengakibatkan permukaan pantai Siberut - Sipora akan terangkat sekitar 2 meter sedangkan daratan pesisir Padang akan turun 1,5 meter. Sementara permukaan pantai Kota Padang akan turun 1,5 meter.
Mengacu pada hasil penelitian selama ini, potensi tsunami di pantai Barat Mentawai diprediksi dapat mencapai ketinggian gelombang 15 meter, sedangkan di pantai timur Mentawai hanya mencapai 1 (satu) meter. Untuk kawasan pesisir barat Sumatera Barat, tsunaminya paling tinggi satu meter, namun akan merendam daratan hingga tiga kilometer dari pantai karena topografi daerah yang landai & rendah.
Dari hasil dadat pengukuran terkini, diperkirakan bidang yang belum mengeluarkan energi (seismic gap) berada di bawah pulau Siberut dan sebagian Sipora memiliki luas 100 kilometer x 400 meter.Bidang ini merupakan lokasi pusat gempabumi dimasa dating. Danny yakin gempa berkekuatan 8,9 SR dimasa datang akan terjadi meski tak bisa dipastikan kapan, namun potensinya makin nyata.
Para peneliti dapat memperkirakan kawasan/zona potensial pembangkit gempa dengan perkiraan magnitud secara lebih akurat untuk kurun wakut kedepan, namun tidak ada yang bisa menentukan kapan saat gempa akan terjadi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sejak tahun 1999, pengulangan itu sungguh akan terjadi karena masanya telah sampai pada periode pengulangannya. Untuk itu perlu diantisipasi bagaimana menyelamatkan sekitar 800 ribu lebih masyarakat yang bermukim dikawasan rawan gempa-tsunami di Sumatera Barat dari ancaman gempabumi-tsunami dimasa datang.
untuk melihat paparan yg telah disampaikan oleh Bpk. Danny hilman dapat didownload di Klik Disini
Upaya Pengurangan Resiko Bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Barat Bpk. Harmensyah menyampaikan, karena tingginya resiko bencana Provinsi Sumatera Barat, perlu upaya pengurangan resiko bencana meliputi :