Jumat, 31 Januari 2014

BUS TERBAKAR 9 TEWAS

identifikasi korban
Sijunjung (31/1) - Bus Famili Raya tujuan Bangko-Padang terbakar di Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, sekitar pukul 01.20 dinihari WIB.

Salah seorang saksi mata, Oki, mengatakan, sebanyak 9 orang meninggal akibat kejadian ini.
"Semua korban terbakar di dalam bus," ujarnya. Belum diketahui pasti berapa keseluruhan jumlah penumpang di dalam bus ini.

Saat ini polisi sedang melakukan identifikasi terhadap jenazah korban. Terbakarnya bus ini diduga karena konsleting.
Menurut Oki, api berasal dari mesin depan, dekat dengan sopir.
Bus Family Raya jurusan Bangko-Padang yang terbakar (31/1/2014)

Kamis, 30 Januari 2014

KEEMPAT KORBAN LEDAKAN TAMBANG HARI INI DITEMUKAN

Tim evakuasi berhasil menemukan seorang lagi korban ledakan tambang di Sawahlunto, Kamis, 30 Januari 2014. Penemuan korban ini hanya berjarak sekitar 7 jam dari penemuan tiga korban pukul 06.00 WIB, pada hari yang sama. 

Korban langsung dibawa ke RSUD Sawahlunto. Dengan ditemukannya korban ini, tim evakuasi sudah menemukan semua korban ledakan tambang milik PT Dasrat Sarana Arang Sejati. Keempat korban ini adalah Irvan (40), Komarruddin (41), Ucok (40), dan Anton (31). 

Semua korban yang ditemukan sulit untuk dikenali. Tubuh dan wajah korban membengkak. Hanya rambut yang dalam kondisi utuh. Tambang milik PT Dasrat Sarana Arang Sejati yang terletak di Dusun Data Gulandi, Desa Batu, Sawahlunto, meledak pada hari 24 Januari 2014.

Sabtu, 25 Januari 2014

TIM SAR TERUS EVAKUASI KORBAN LEDAKAN TAMBANG

SAWAHLUNTO - Korban 4 orang dalam insiden meledaknya tambang batubara 24 Januari 2014 sampai hari ini diduga masih terperangkap dalam lubang tambang. Tim SAR gabungan dengan sistim shift/ bergantian dari malam hingga hari ini masih bekerja mengeluarkan material runtuhan.

Tambang batubara milik PT Mior yang berlokasi di desa Perambahan Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto pada pukul 10.30 WIB (24/1) meledak. Diduga ledakan tersebut saat pekerjaan pemasangan instalasi listrik. Lubang yang mengandung gas CO2/ metan tersulut oleh percikan api listrik hingga meledak dan meruntuhkan dinding gua. 2 orang selamat dalam insiden ini dan 1 orang nama Edi Guru (35) asal Batu Gandang kecamatan Koto VII Sijunjung terlempar keluar lubang/ gua dan tewas seketika. Korban dilarikan ke RSUD Sawahlunto untuk divisum.
Masih terdapat 4 korban lagi yang nasibnya sampai saat ini belum diketahui dikarenakan tertimbun di reruntuhan. Lubang gua tambang rakyat tersebut memiliki kedalaman 120 meter. Ini akan membutuhkan waktu dalam upaya Tim SAR (Search and Rescue) gabungan dalam proses evakuasi. Tim SAR Gabungan hingga saat ini dengan bergantian berusaha mengeluarkan material reruntuhan dari mulut gua dengan perlatan sederhana. 

Tim SAR gabungan ini terdiri dari TRC BPBD Kota Sawahlunto, Damkar Kota Sawahlunto, TRC BPBD Kabupaten Sijunjung, TNI, POLRI, Dinas Kesehatan, Tagana, PMI, masyarakat. Basarnas kota Padang dengan bekal peralatan 2 Truk Palsar/ Perlatan SAR dan 1 unit mobil rescue pada malam hari telah sampai di lokasi. Keempat korban tertimbun berasal dari daerah Solok, Sijunjung, Sawahlunto dan Bengkulu dan berjenis kelamin laki-laki, berikut nama-nama korban:

  1. Komar 37 th alamat Pasar Tanjung Ampalu Sijunjung
  2. Anton 30 th alamat Bukit Bual Sijunjung 
  3. Ucok 35 th alamat Solok
  4. Irfan 31 th alamat Bengkulu

Kecelakaan kerja meledaknya tambang batubara pada tanggal 16 Juni 2009 pernah terjadi dengan lokasi berdekatan dengan ledakan saat ini. Ledakan tersebut telah menewaskan 33 orang. Banyak lokasi pertambangan rakyat di aliran ombilin, dan sebenarnya banyak pula lokasi tambang yang telah dikasih peringatan oleh Dinas Pertambangan setempat untuk tidak dioperasikan karena faktor kandungan gas CO2 yang tinggi. Seperti halnya dilokasi kejadian saat ini, menurut salah satu petugas Dinas Pertambangan lokasi saat ini sebenarnya telah diberi peringatan untuk tidak dioperasikan. Dikarenakan tuntutan hidup, masyarakat dengan terpaksa mencari nafkah dengan menambang dan tidak peduli lagi apakah lokasi penambangan tersebut layak untuk ditambang. seperti halnya area pertambangan .   


Jumat, 24 Januari 2014

TAMBANG OMBILIN MELEDAK, 4 ORG MASIH TERJEBAK

Sawahlunto (24/1), Tambang Rakyat Ombilin pukul 11.00 wib meledak. Korban 1 orang tewas dan dilarikan ke RSUD Sawahlunto. Hingga saat ini Tim SAR gabungan sedang melakukan evakuasi. 

Tambang Rakyat Batubara Ombilin yang berlokasi di Lobang Tambang Ngalau III (Ngalau Cigak) Kabupaten Sawahlunto meledak. Penambang yang berasal dari masyarakat setempat diperkirakan 4 orang pada saat ini terjebak dalam reruntuhan, dan nasibnya masih belum diketahui. 1 korban meninggal dunia telah dilarikan oleh Tim SAR ke RSUD Sawahlunto. Korban yang masih tertimbun dalam lobang tambang hingga saat ini masih dalam evakuasi. Tim SAR yang terdiri dari TRC BPBD Kota Sawahlunto, Pemadam Kebakaran, Tagana, dan Dinas Kesehatan saat ini berupaya melakukan evakuasi pencarian korban tersebut. Penyebab Ledakan diidentifikasi berasal dari adanya sulutan api dalam lobang tambang yang mengandung gas metan.
 
BASARNAS Padang 2 jam terakhir, telah meluncur sebanyak 20 personil dengan 2 unit Truk Palsar dan 1 unit mobil rescue carrier.

Kamis, 16 Januari 2014

BANJIR DI LENGAYANG PESISIR SELATAN

Pesisir Selatan (16/1), Banjir sekitar pukul 14.00 wib melanda Kabupaten Pesisir Selatan. Terdata sebanyak 3 kelurahan yaitu kelurahan Kambang, Kambang Utara dan Kambang Timur, akibat dari hujan lebat yg menggenangi wilayah kecamatan Lengayang. Banjir tersebut telah merendam rumah-rumah penduduk selama 5 jaman dan mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kerugian materil. Menurut petugas BPBD Kabupaten Pesiair Selatan kepada Pusdalops PB BPBD Sumbar tercatat sementara kerusakan rumah penduduk 2 rusak berat, 8 rusak sedang dan 78 rusak ringan. Rumah yang terendam sekitar 400an unit. Banjir juga merusak lahan dan irigasi serta ada jembatan yang mengalami kerusakan, begitu juga fasilitas umum, .perkantoran dan juga peternakan. Diperkirakan taksiran kerugian dari masyarakat mencapai 500 jutaan dan jika ditotal keseluruhan dengan sarana dan prasarana umum mencapai 2 milyaran.

Rabu, 15 Januari 2014

LONGSOR BUKIK KALIAK 1 MENINGGAL

Padang Pariaman (15/1), Curah hujan yang tinggi sejak sore hari kemarin 14 Januari 2014 melanda hampir seluruh wilayah Sumatera Barat, dengan demikian jajaran penanggulangan bencana daerah-daerah telah siap siaga terhadap segala kemungkinan bakal menimpa daerahnya terutama yang berada di wilayah yang rawan terhadap dampak dari hujan tersebut. 



Namun usaha yang telah dilakukan dengan segala upayanya jika takdir menentukan lain maka bencana tidak bisa terhindarkan. Ini terjadi di wilayah Kabupaten Padang Pariaman pada hari Selasa kemarin (14/01/2014) sekitar pukul 18.00 wib saat hujan lebat melanda, longsor menerjang salah satu rumah penduduk daerah korong Bukik Kaliak Nagari Campago Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Rumah yang dihuni oleh Burhan 70 tahun beserta istri dan anaknya tersebut terkena hantaman material longsoran hingga masuk di bagian dapur dan 1 kamar tidurnya. Hantaman material tersebut telah merenggut 1 anaknya bernama Weni jenis kelamin perempuan umur 12. 

rumah Burhan salah satu korban terkena longsoran di Korong Bukik Kaliak (14/01/2014)

Petugas BPBD Kabupaten Padang Pariaman mendapat informasi dari masyarakat setempat segera menuju lokasi bersama dengan Tim TRC dan Damkar Kab. Padang Pariaman dan segera melakukan evakuasi. Korban ditemukan sekitar 1 jam dan segera dilarikan ke Puskesmas setempat dan kembali dibawa ke rumah duka. 

Menurut laporan dari Petugas BPBD Kabupaten Padang Pariaman, untuk saat ini keluarga tersebut beserta tetangganya yang masih trauma takut akan terjadi longsoran susulan hingga saat ini sementara waktu diungsikan ke Masjid setempat. Bantuan logistik juga telah diberikan dari BPBD Kabupaten Padang Pariaman dan BPBD Provinsi Sumatera Barat.

Selasa, 14 Januari 2014

JALUR SOLOK-MUARALABUH MASIH TERTUTUP LONGSORAN

Solok Selatan (14/1), Longsor yang menutup keseluruhan badan jalan jalur Solok menuju Muara Labuh Solok Selatan yang terjadi pada pukul 08.00 wib tanggal 13 Januari 2014 masih menutupi badan jalan. 
Menurut informasi dari BPBD Kabupaten Solok Selatan yang kami konfirmasi, 2 alat berat yang berasal dari dinas PU masih melakukan pengerjaan pembersihan material longsoran. Longsor setinggi 25 meter dengan panjang 50 meter dengan koordinat  S 01*08'.05.0 E 100*48'09.1 tersebut menyebabkan petugas yang menargetkan pada pukul 14.00 wib akan selesai, saat ini mengalami kendala dikarenakan selain keterbatasan alat berat juga material longsoran tersebut berupa tanah, pepohonan juga bebatuan.

Kondisi cuaca saat ini cerah berawan, jalan masih tertutup total, jadi masyarakat bila mau menuju Kabupaten Solok atau menuju Kota Padang harus melakukan perjalanan menuju Kerinci atau menuju Dharmasraya, ujar petugas TRC BPBD Kaupaten Solok Selatan.

Senin, 13 Januari 2014

LONGSOR MENYEBABKAN WARGA SOLOK SELATAN TERISOLIR


Solok (13/1), Sejak malam kemarin wilayah solok hingga solok selatan mengalami curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan wilayah perbukitan sekitar daerah tersebut rentqn terhadap pergerakan tanah hingga mengakibatkan longsor. Longsor terjadi pagi hari sekitar pukul 08.00 wib di nagari air dingin kecamatan Lembah Gumanti yang mengakibatkan jalan provinsi ywng menghubungkan antara solok dan solok selatan terputus atau tertutup oleh material longsoran setinggi 25 meter dengan jarak panjang sekitar 50 meter. 

Penanganan evakuasi pembersihan material telah diupayakan oleh pemerintah kabupaten Solok, kabupaten Solok Selatan serta dari Provinsi dengan menurunkan alat berat dari dinas PU. 

Hingga sampai saat malam ini upaya pembukaan jalan yang tertutup longsoran tersebut masih dilakukan dengan mengerahkan dari berbagai personil baik dari BPBD Kab. SOLOK, BPBD Kab. SOLOK Selatan dan juga dipantau perkembangannya oleh BPBD Provi si Sumatera Barat dengan tetap saling melakukan koordinasi antara SKPD terkait.

Upaya ini diharapkan akan selesai hingga pagi hari agar jalan yang merupakan satu satunya yang menghubungkan antara solok selatan ke solok hingga ke kota padang dapat bisa terbuka kembali.