Sabtu, 25 Agustus 2012

Korban Hanyut di Pantai Pariaman Diketemukan Kembali

Pariaman (25/08), Korban hanyut di Pantai Pariaman kembali diketemukan. Sebelumnya Tim Operasi Evakuasi gabungan yang terdiri dari BPBD Kab. Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kab. Agam, Kota Padang Panjang dan Tanah Datar serta Pol_Airud Padang Pariaman, BASARNAS , TNI AD dan Relawan dan nelayan telah menemukan korban yang juga telah meninggal dunia pada pukul 10.20 WIB.

Pusdalops PB Sumbar menerima laporan terkahir dari Pol Airud Padang Pariaman (Ipda. Nursal), yang menyatakan bahwa korban terakhir tersebut ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia pada pukul 15.30 WIB. 

Operasi Evakuasi Korban Pelajar dihantam gelombang samudera tanggal 24 Agustus 2012 di Pantai Tiram, hari ini pukul 16.00 WIB tanggal 25 Agustus 2012 sudah diakhiri secara resmi oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Padang Pariaman (Bapak Zainir). Korban telah ditemukan seluruhnya. 

Korban Hanyut di Pantai Tiram 3 pelajar dari jorong Koto Baru Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar .  

1. Tomi Nasrul umur 17 Tahun (meninggal)
2. Riski umur 16 tahun (meninggal)
3. Yogi Rivaldo (selamat) 

Sore ini proses evakuasi berakhir.

1 Anak Hanyut di Pantai Pariaman Telah Ditemukan

Pariaman (25/08), Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman sejak Jumat 24 Agustus 2012 disibukan dengan adanya 3 anak tenggelam yang sedang asik bermain dipinggir pantai Pariaman. 

Ke-tiga anak yang berumur antara 16-17 tahun tersebut berasal dari Batusangkar sedang berlibur menjelang lebaran, namun naas bagi mereka yang sedang berenang-renang tiba-tiba terseret gelombang. Satu orang bernama Yogi 17 thn berhasil selamat setelah dibawa gelombang kepinggir pantai diwilayah Pantai Tiram Ulakan Tapakis dan segera dilarikan ke Rumah Sakit setempat, namun ke dua temannya sampai hari ini baru 1 diketemukan dalam keadaan telah meninggal dunia bernama Rizki umur 16 thn. dan Tomi umur 17 thn. hingga saat ini masih dalam pencarian. 

Menurut Kasi. Kedaruratan BPBD Kota Pariaman (Dirmayanto) setelah dikonfirmasi oleh Pusdalops PB Sumatera Barat, Tim SAR gabungan dari 3 BPBD; Kota Pariaman, Agam, Tanah Datar serta Basarnas, Pol-Airud Padang Pariaman, TNI AD dan Relawan sampai saat ini tetap melakukan pencarian korban tersebut. 

BPBD Kota Pariaman sejak Hari Raya Idul Fitri 1433 H pada H-1 telah melakukan pengawasan pantai dengan persiapan peralatan berupa Perahu Boat. Mereka telah mendirikan Pos Pengamatan pada dua titik lokasi yaitu di Pantai Gandoria dan Pantai Cermin, namun karena begitu banyaknya pengunjung pantai Pariaman dari berbagai daerah, petugas BPBD Kota Pariaman masih kekurangan Personil.


Selasa, 21 Agustus 2012

Satu Orang Hanyut Akibat Luapan Batang Sungai Pasaman

Gbr Ilustrasi

Pasaman Barat (21/8), Hujan dengan intensitas cukup lebat mengguyur Kabupaten Pasaman Barat saat orang masih merayakan Idul Fitri hari ke-2 sejak Sore hari tanggal 20 Agustus 2012Diperkirakan. Selang 4 jam kemudian terjadi perubahan luapan air cukup deras yang terlihat pada aliran Batang Sungai Pasaman yang mengakibatkan sebagian wilayah pada 2 (dua) Kecamatan yaitu; Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Sasak Ranah Pesisir tepatnya pada Jorong Batang Taman Kanagarian Aia Gadang Kecamatan Pasaman, dan Jorong Rantau Panjang Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pesisir yang merendam rumah penduduk dengan ketinggian setinggi lutut orang dewasa. Banjir yang merendam rumah masyarakat tersebut tidak menimbulkan kerusakan dan kerugian.

Namun akibat luapan air sungai Batang Pasaman tersebut pada pukul 20.00 wib sempat menyeret pengendara motor yang sedang melintas sungai. Lokasi kejadian tepatnya di daerah Jorong Suka Mananti Nagari Lingkung Aua Kecamatan Pasaman. 1 orang berhasil menyelamatkan diri dan 1 orang hanyut terbawa arus sungai.

Korban selamat yang merupakan adik dari korban yang hanyut, segera melaporkan ke Posko Pemadam Kebakaran/ TRC BPBD Pasaman Barat sekitar pukul 01.45 wib dan segera ditindak lanjuti dan segera melakukan pencarian dengan menyisir aliran batang sungai Pasaman yang dipimpin oleh Korlap TRC Pasaman Barat Sdr. Nofrizal.

Korlap TRC Pasaman Barat melaporkan kepada Pusdalops PB Sumatera Barat bahwa Korban berhasil diketemukan oleh Tim pada pagi hari pukul 08.00 wib tanggal 21 Agustus 2012 dalam keadaan meninggal dan tersangkut di pohon sawit dalam kondisi masih mengenakan helm. Nama korban tersebut adalah Novriarni umur 30 tahun pekerjaan Dagang dengan alamat di Jorong Katimaha Nagari Lingkung Aua Kecamatan Pasaman.



Kamis, 16 Agustus 2012

Kerawanan Bencana Provinsi Sumatera Barat Dalam Suasana Merayakan Idul Fitri 1433 H

Kerawanan Bencana (Banjir-Longsor-Gelombang Samudera) Provinsi Sumatera Barat dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1433 H. 

Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2012 (BMKG)



Kerawan Bencana Sumatera Barat terhadap ancaman Banjir – Longsor – Gelombang Samudera didasarkan pertimbangan Topografi & Geologi Sumatera Barat dan Prakiraan  Cuaca BMKG sbb :

  • Jalan dan pemukiman di Sumatera Barat didominasi oleh daerah dengan topografi terjal dan disusun oleh batuan retak-retak bersifat mudah lepas.
  • Pesisir Sumatera Barat sepanjang kurang lebih 400 km banyak digunakan sebagai kawasan wisata pantai dan transportasi/angkutan laut.
  • Sifat Hujan Sumatera Barat dari BMKG untuk masa bulan Agustus 2012 diperkirakan memiliki Sifat Hujan Diatas Normal BERPOTENSI Hujan Lebat disertai Badai dan Petir.
  • Prakiraan Tinggi Gelombang Samudera dari BMKG untuk  Samudera Hindia sekitar Mentawai dan pesisir barat daratan Sumatera Barat diperkirakan memiliki ketinggian gelombang 2 meter hingga 4 meter. Awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.

Prakiraan ini berlaku 14 Agustus 2012 hingga tanggal 20 Agustus 2012 (up-date setiap hari).

Prediksi ancaman kebencanaan yang perlu diwaspadai untuk disikapi dalam rangka menciptakan ketertiban, keamanan dan keselamatan bagi masyarakat dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433 H sebagai berikut : 

  • Ancaman Longsor terhadap pengguna lintasan jalan negara yang melalui daerah topografi terjal.
  • Ancaman banjir genangan dijalan negara yang dapat menghalangi arus lalu lintas.
  • Ancaman Gelombang Samudera terhadap keselamatan transportasi/angkutan laut Padang – Mentawai.
  • Acaman Gelombang Samudera dikawasan Wisata Pantai terhadap pengunjung Kawasan Wisata Pantai.
Peta
Peta Daerah Rawan Longsor Provinsi Sumatera Barat (**Pusdalops PB Sumbar)





AWAS! SIKLON TROPIS MENINGKAT 878%

Tren bencana akibat siklon tropis mengalami peningkatan 878% selama tahun 1950-2010. Bencana tersebut berpengaruh terhadap ekonomi pembangunan. Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata mencapai 150-200 km. Rata-rata masa hidup suatu siklon tropis antara 3-18 hari. 

Sekitar 2/3 kejadian siklon tropis terjadi di belahan bumi bagian utara. Sekitar 65% siklon tropis terbentuk di daerah antara 10°-20° dari ekuator. Sangat jarang terbentuk di daerah lintang 0°-10°. Berdasarkan data selama 42 tahun terakhir, kejadian siklon tropis di wilayah yang dekat dengan Indonesia, di Selatan terjadi pada Februari (23%), Maret (22%), dan Januari (21%). Sedangkan berdasarkan data 56 tahun kejadian siklon tropis di utara terbanyak pada Agustus (20%), September (18%), Juli (15%) dan Oktober (15%). Di bulan Agustus, dengan rata-rata kejadian sebanyak 5,2 kali siklon tropis per tahun. Agustus merupakan bulan paling sibuk bagi pertumbuhan siklon tropis di wilayah ini, dari 323 kejadian terdapat 107 kejadian yang berkembang menjadi badai tropis. 

Siklon tropis tidak terbentuk di Indonesia. Namun imbas dari siklon tersebut sangat nyata. Khusus berpengaruh pada cuaca buruk dan menimbulkan bencana. Tercatat pada Juni-Agustus 2012 ini, beberapa kejadian banjir dan longsor, seperti di Padang, Gorontalo, Ambon, Sarmi, Sangihe dan sebagainya dipengaruhi oleh keberadaan siklon tropis atau depresi tropis di sekitar wilayah Indonesia. 

Hal ini perlu kita waspadai bersama. Bahwa suatu fakta alam sudah berubah sehingga ancaman bencana menjadi nyata dan meningkat. Ibarat pepatah “alam takambang jadi guru”. Hendaknya bencana menjadi pembelajaran untuk lebih siaga. (DR. Sutopo Purwo Nugroho /Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB)



(Ir. Ade Edward)

Sumatera Barat Tetap Siaga Cuaca Ekstrim

Padang (16/7), Seperti yang telah kita ketahui wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk. Dari kondisi ini wilayah Indonesia menyebabkan rentan terhadap perubahan iklim/cuaca.

Dari pengaruh Iklim ini, Indonesia memiliki fenomena-fenomena diantaranya :

a. El Nino dan La Nina
b. Dipole Mode
c. Sirkulasi Monsun Asia - Australia
d. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ)
e. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Indonesia


DR. Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Pusdatin & Humas BNPB) menjelaskan; Tren bencana akibat siklon tropis mengalami peningkatan 878% selama tahun 1950-2010. Bencana tersebut berpengaruh terhadap ekonomi pembangunan. Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata mencapai 150-200 km. Rata-rata masa hidup suatu siklon tropis antara 3-18 hari. 

Sekitar 2/3 kejadian siklon tropis terjadi di belahan bumi bagian utara. Sekitar 65% siklon tropis terbentuk di daerah antara 10°-20° dari ekuator. Sangat jarang terbentuk di daerah lintang 0°-10°. Berdasarkan data selama 42 tahun terakhir, kejadian siklon tropis di wilayah yang dekat dengan Indonesia, di Selatan terjadi pada Februari (23%), Maret (22%), dan Januari (21%). Sedangkan berdasarkan data 56 tahun kejadian siklon tropis di utara terbanyak pada Agustus (20%), September (18%), Juli (15%) dan Oktober (15%). Di bulan Agustus, dengan rata-rata kejadian sebanyak 5,2 kali siklon tropis per tahun. Agustus merupakan bulan paling sibuk bagi pertumbuhan siklon tropis di wilayah ini, dari 323 kejadian terdapat 107 kejadian yang berkembang menjadi badai tropis. 
Siklon tropis tidak terbentuk di Indonesia. Namun imbas dari siklon tersebut sangat nyata. Khusus berpengaruh pada cuaca buruk dan menimbulkan bencana. Tercatat pada Juni-Agustus 2012 ini, beberapa kejadian banjir dan longsor, seperti di Padang, Gorontalo, Ambon, Sarmi, Sangihe dan sebagainya dipengaruhi oleh keberadaan siklon tropis atau depresi tropis di sekitar wilayah Indonesia. Hal ini perlu kita waspadai bersama. Bahwa suatu fakta alam sudah berubah sehingga ancaman bencana menjadi nyata dan meningkat. Ibarat pepatah “alam takambang jadi guru”. Hendaknya bencana menjadi pembelajaran untuk lebih siaga.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia juga tetap intensif memberikan informasi kepada BPBD Provinsi Sumatera Barat melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) terkait Peringatan Dini Cuaca Ekstrim pada hari-hari tertentu diwilayah Suamtera Barat. Untuk itu jajaran Penanggulangan Bencana terutama BPBD baik Provinsi dan Kabupaten/ Kota di wilayah Sumatera Barat tetap selalu waspada dan siap-siaga dalam upaya menghadapi kondisi tersebut.

Gubernur Sumatera Barat (Bpk. Irwan Prayitno) selaku pemegang pemerintahan Provinsi Sumatera Barat, dalam upaya tersebut juga tetap intensif mengeluarkan maklumat kepada jajaran BPBD se-Sumatera Barat agar tetap melaksanakan Siaga Darurat terkait cuaca ekstrim tersebut.



Dari Prakiraan Iklim terutama musim hujan bersumber dari BMKG, pada bulan Juli hingga Agustus ini Sumatera Barat masih memiliki potensi.