Rabu, 07 Oktober 2015

Tanggapan Gempa Pasaman Barat 5.3 SR, 6 Oktober 2015

TANGGAPAN GEMPA PASAMAN BARAT, SUMATERA BARAT
5.3 SR - 6 OKTOBER 2015.
(Badan Geologi - PVMBG) 

Bersama ini kami sampaikan tanggapan kejadian gempabumi di Baratdaya Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan United States Geological Survey (USGS), sebagai berikut :
  1. Gempabumi terjadi pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 2015, pukul 15:44:13 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempa bumi berada pada koordinat 0,54°LS dan 98,84°BT, dengan magnitudo 5,3 SR pada kedalaman 65 km, berjarak 136 km Baratdaya Pasaman Barat, Sumatera Barat. Sedangkan menurut USGS, pusat gempa bumi berada pada koordinat 0,529°LS dan 98,943°BT dengan magnituda 4,9 Mw pada kedalaman 43,1 km.
  2. Kondisi Daerah Terkena Gempabumi: Wilayah Pesisir Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat  pada umumnya disusun oleh endapan Kuarter berupa endapan rawa, endapan pantai, endapan aluvial, endapan rombakan gunungapi, endapan Tersier dan Pra Tersier yang telah mengalami pelapukan. Endapan – endapan tersebut bersifat urai, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek goncangan (amplifikasi) sehingga rentan terhadap goncangan gempabumi.
  3. Penyebab Gempabumi: Sumber gempabumi diperkirakan berasal dari aktivitas zona subduksi di sebelah barat Pulau Sumatera yang terbentuk akibat tumbukan antara Lempeng Eurasia dan Hindia – Australia. 
  4. Dampak Gempabumi: Hingga tanggapan ini dibuat belum ada laporan mengenai kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi ini. 
  5. Rekomendasi:
  • Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dan informasi dari pemerintah daerah setempat, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab tentang gempa bumi dan tsunami
  • Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempabumi susulan yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil
  • Gempabumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena walaupun gempabumi berpusat di laut, namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu tsunami.