Selasa, 12 Juni 2012

BPBD Sumbar Pasang Radio HF Tiap Kabupaten Kota


Tiap terjadi bencana, sering kita terlambat dalam mendapatkan informasi dan meng-informasikannya, karena kita masih banyak kekurangan dalam segi alat komunikasi, seperti radio dan Peralatan lainnya. Sehingga ini menjadi suatu penghalang dalam mewujudkan kesinambungan antara BPBD Provinsi dengan BPBD Kab/Kota. Namun hendaknya, janganlah ini dijadikan alasan untuk kita tidak siap dalam mengadapi bencana apapun.    

    Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat (BPBD Prov. Sumbar) telah melaksanakan pemasangan alat Komunikasi Radio High Freqwensi (HF) di seluruh Kab/Kota se Sumbar. Radio HF ini sangat berguna dan bertujuan sebagai alat komunikasi cepat dalam menyampaikan dan menerima informasi baik kondisi Cuaca, kejadian bencana maupun informasi lainnya yang mengangkut tentang kebencanaan se Indonesia.
     Menurut Koordinator Tim Pemasangan Radio Komunikasi, Donni Hidayat (Perwira Pusdalops PB BPBD Provinsi Sumatera Barat), pemasangan Radio HF ini memang telah lama di-jadwal-kan oleh BPBD Prov Sumbar. Namun karena banyak halangan, maka baru beberapa Kab/Kota yang telah kami pasang dan siap dipergunakan, “Kita telah memasang Radio HF di Kab. Agam, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pasaman Timur, Tanah Datar, Kota Bukittinggi, Padang Panjang dan kota Pariaman. Sementara untuk Kabupaten Solok Selatan, Sijunjung, Sawahlunto dan Kab. Dharmasraya, dalam waktu dekat juga akan kami lakukan pemasangan.” tutur Donni.
          Sementara itu Kabid. Kedaruratan dan Logistik BPBD Prov. Sumbar, Ir. Ade Edward mengatakan. Pemasangann Radio HF ini sangat sangat mendukung Program kerja BPBD Kab/Kota se Sumbar dalam kesiapsiagaan mereka dalam sisi kebencanaan, baik itu Kantor, Posko Lapangan, TRC-nya. “Seperti yang telah kita ketahui, Sebagian besar Daerah di Sumbar sangat rentan dengan bencana, seperti Banjir, Banjir Bandang, Longsor, Abrasi Pantai, Gunung meletus. Apalagi Gempa Bumi baik yang berasal dari laut (Tektonik) maupun dari daratan (Vulkanik).
            Menurut Ade Edward yang merangkap jabatan sebagai Koordinator Manajer Pusdalops PB BPBD Prov. Sumbar; pemasangan Radio ini memang telah sering tertunda, tapi itu bukan suatu kelalaian, ini dikarenakan kita dihadapkan oleh beberapa kendala dan juga kegiatan. Dengan telah dipasangnya Radio Komunikasi Bencana HF dengan Freq. 11.437. MHz. Seluruh Operator Komunikasi di BPBD Kab/Kota se Sumbar, bisa melakukan komunikasi dengan BPBD se Indonesia atau memberikan dan menginformasikan kondisi dan cakupan wilayah BPBD masing-masing.”.
            Namun Beliau mengingatkan, agar Radio tersebut digunakan untuk berkomunikasi dengan rekan se BPBD di Indonesia dengan bahasa yang sopan dan baik, tukar-menukar Informasi masalah bencana yang benar dan dengan laporan data korban bencana yang tepat. Beliau menambahkan, BPBD Prov. Sumbar juga sedang dalam melakukan uji pasang Radio Komunikasi Tetra. “Kita sekarang juga sudah memasang Radio Tetra di beberapa Titik di Kota Padang seperti di Classy FM Radio di Indarung, Kantor Gubernuran, dan RRI Padang dan Kantor BPBD Sumbar. Radio Tetra ini juga berguna untuk komunikasi antara Posko Bencana dengan Kantor Instansi yang juga memasang radio  yang sama. Agar tidak mengganggu dan terganggu oleh radio lainnya, Radio Tetra hanya di aktifkan pada Freqwensi Khusus. Ungkap Ade mengakhiri. Dijadwalkan pemasangan Radio HF se BPBD di Sumbar ini, akan selesai pada bulan ini, karena dalam Operasinya, Pusdalops-PB BPBD Prov. Sumbar telah menurunkan tiga Tim Pemasangan Radio.
           Memang ada benarnya juga. Kadang disaat Darurat sering kita terkendala dengan putusnya alat komunikasi. Disisi lain, apabila ada peringatan dini dari Pemerintah atau Instansi terkait tentang Informasi kebencanaan, tak jarang masyarakat awam menilai bahwa, itu adalah informasi petakut. Dilain hal, apabila tidak diinformasikan, masyarakat yang kurang memahami, apalagi ada oknum yang memprofokasi agar masyarakat kurang mengindahkan informasi ini, maka hujatan akan datang dan menilai bahwa, Pemerintah menutup atau merahasiakan Informasi tentang bencana yang akan datang. Ibarat kita memakai kain sarung. ”Ditarik ke atas, bawah nampak. Diturunkan ke bawah atas pula yang kelihatan.”
 
Untuk itu kita sebagai masyarakat, hendaknya bisa menganalisa dan menilai bahwa, Pemerintah tidak pernah membiarkan masyarakatnya jadi korban dalam tiap bencana apapun.  selain mendengar menerima Informasi dari Pemerintah, ada baiknya kita meningkatkan Kesiap Siagaan kita dalam menghadapi setiap bencana apapun yang selalu mengintai di walayah kita.   “Selamatkan Diri, Orang Terdekat, Keluarga, Warga. (TRC BPBD Prov. Sumbar)

Tidak ada komentar: