Kamis, 11 Juni 2015

WORKSHOP PENANGANAN LOGISTIK BENCANA OLEH WFP

antusias peserta
Sore ini, Kamis (11/6) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat menutup acara workshop Pembentukan Klaster Logistik Penanggulangan Bencana Sumatera Barat di Axana Hotel Kota Padang. Sebagaimana dalam kegiatan penanggulangan bencana sesuai amanat Undang-Undang no: 24 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan keterkaitan Perka BNPB no: 10 tahun 2008 tentang Sistim Komando Tanggap Darurat Bencana, diantaranya adanya pembagian klaster-klaster penugasan dalam operasi penanganan darurat bencana disaat Siaga Darurat - Tanggap Darurat - Transisi Darurat hingga ke tahap Pemulihan. Sistim komando dalam Klaster Logistik memiliki peranan langsung dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana.

Klaster Logistik adalah sekumpulan organisasi baik dari masyarakat, pemerintah dan dunia usaha yang bekerja bersama-sama untuk meningkatkan respon bidang logistik pada status keadaan darurat. 

Dalam Peraturan Kepala BNPB no:10 tahun 2012 tentang Pengelolaan Bantuan Logistik pada Status Keadaan Darurat Bencana, Klaster Logistik bertujuan; membangun koordinasi dan kolaborasi dari masyarakat, pemerintah dan dunia usaha untuk kesiapan dan ketersediaan logistik, meningkatkan respon logistik pada status keadaan darurat, mengidentifikasi kesenjangan, hambatan dan duplikasi di bidang logistik penanggulangan bencana.

Sedangkan dalam tugasnya; mengumpulkan, menganalisa dan menyebarluaskan informasi tentang logistik, menyusun dan mengembangkan rencana operasi di bidang logistik, memberikan saran dan bantuan teknis, memberikan fasilitas dan mobilisasi logistik yang diperlukan dan mengkoordinasikan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha di bidang penanggulangan bencana.

Untuk itu dalam menjalankan tugasnya, bagian Klaster Logistik PB diperlukan adanya penguatan kapasitas dalam sistim penanggulangan bencana terutama dalam pengelolaan logistik serta potensi sumber daya manusia yang tersedia di daerah bencana tersebut.  

Perancangan sturuktur kerja, tahap-tahap penugasan yang akan diemban dari masing-masing lembaga/ instansi terkait logistik serta pengelolaan dan sistematikanya diperkenalkan dalam workshop yang dihadiri sebanyak 35 peserta yang terdiri dari berbagai unsur pemerintahan dan non-pemerintahan diantaranya; unsur TNI; AU,AL,AD, Polri, BPBD; Provinsi Sumbar, Kab. Solok, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Agam, Kota Padang, Kab. Pasaman Barat, Kota Pariaman, Kab. Pariaman, Kab. Mentawai, Dishub, Pusdalops PB, TRC PB, AIFDR, Mercy Corp, Caritas, dan Kemahasiswaan. Dalam capaiannya nanti diharapkan lembaga yang telah terhimpun ini dapat dilegalisasi oleh kepala daerah baik di tingkat Provinsi serta di tingkat Kabupaten/ Kota.

Peserta workshop WFP Emergency Preparedness and Response
(Axana Htl, Padang 11/6/15)

Menurut R. Pagar Negara, SH. MM selaku Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumatera Barat, rencana kedepan di pertengahan bulan Juli 2015 Lembaga WFP/ World Food Programme https://www.wfp.org/countries/indonesia yang di dukung oleh BPBD Provinsi Sumatera Barat akan melaksanakan tahap lanjutan yaitu berupa kegiatan simulasi dengan jumlah peserta yang diundang saat ini dan akan menambah peserta dari tiap kabupaten/ kota se Sumatera Barat. (Gst)

Tidak ada komentar: